Lihat ke Halaman Asli

Implementasi Digital Village Di Desa Kranggan Kabupaten Kediri Melalui Pembuatan SI DESOL Oleh Mahasiswa HKn FIS UM Untuk Mewujudkan SDGs 16

Diperbarui: 16 Desember 2024   13:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Bersama Bapak Wildan Fathoni Kepala Dusun dan Staff Desa Kranggan (doc.pribadi)

Mahasiswa Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Malang (UM) melakukan sebuah pengabdian untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di Desa Kranggan Kabupaten Kediri. Salah satu kegiatan unggulan yang diselenggarakan adalah kolaborasi Mahasiswa Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan dengan Pemerintah Desa Kranggan dalam sebuah Sistem Desa Sadar Teknologi (SI DESOL) yang mengangkat tema Digital Vilage untuk mendorong para pemerintah desa yang melek akan teknologi. Dalam konteks pembangunan nasional, desa sebagai unit pemerintahan terkecil memiliki peran strategis sebagai ujung tombak pelaksanaan otonomi daerah. Desa tidak hanya jadi pusat interaksi masyarakat tetapi juga sebagai basis utama pemberdayaan masyarakat dalam mencapai kesejahteraan.

Salah satu tugas utama desa adalah memberikan layanan yang cepat, efektif, transparan, dan terjangkau bagi masyarakat. Namun, dalam berbagai penelitian dan laporan menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil yang mampu memberikan pelayanan publik yang memuaskan. Hambatan seperti kurangnya infrastruktur pendukung, sistem prosedural yang rumit, kompetensi sumber daya manusia yang rendah, serta sistem administrasi yang masih manual menjadi penyebab utama rendahnya kualitas pelayanan. Untuk menjawab tantangan ini, pemerintah memperkenalkan program ''desa digital'' yang bertujuan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi guna mempercepat transformasi desa  menuju tata kelola pemerintahan yang modern.

Sebagai langkah awal kami berinisiatif dalam pembuatan sistem informasi berbasis teknologi''SI DESOL''(Sistem Desa Sadar Teknologi). Program ini dirancang untuk meningkatakan kualitas pelayanan publik, mempercepat penyebaran informasi, serta mendukung transparansi dan keterbukaan informasi kepada masyarakat. Dalam pengabdian tersebut, memberikan panggung bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan pengetahuannya dan menyuarakan pemikiran mereka tentang peningkatan pelayanan publik. Dalam konteks dunia modern yang serat akan teknologi, mahasiswa memperkuat kesadaran akan pentingnya keterlibatan dalam membentuk pelayanan kebijakan yang memungkinkan terciptanya lingkungan yang efektif dan efesien. 

Pengabdian ini diketuai oleh Nabil Hamida Ahmad yang beranggotakan Annisa Rahma Karunia, Bifranzila Barkah, dan M. Abi Ramadhan Sutiyoh. Kami melakukan pengabdian Implementasi Digital Village Melalui Pembuatan Sistem Desa Sadar Teknologi (SI DESOL) di Kantor Kepala Desa Kranggan Kabupaten Kediri bersama Bapak Wildan selaku Kepala Dusun Desa Kranggan. Kegiatan ini berlangsung pada Jumat, 22 November 2024 yang bertujuan untuk memperdalam dan memperluas wawasan tentang ilmu pemerintahan secara langsung dari Kepala Dusun Desa Kranggan sebagai infrastruktur pemerintahan desa.

Pengabdian ini dimulai dengan melakukan wawancara dengan Kepala Desa Ibu Widarti yang dilanjut dengan Kepala Dusun Bapak Wildan Fathoni. Berperan sebagai jembatan antara pemerintahan desa dengan mahasiswa. Dengan menggali informasi seputar infrastruktur pemerintahan desa dan masalah maupun kendala desa dalam melakukan pelayanan publik. Dalam kesempatan tersebut, beliau berbagi wawasan tentang pemerintahan desa dan bagaimana cara melakukan pelayanan publik. Bapak Wildan Fathoni dan Ibu Widarti menyambut baik kolaborasi ini sebagai wujud nyata dari semangat kebersamaan dalam mencapai tujuan bersama. "Di desa kami sebenarnya sudah ada 2 website, namun semuanya nganggur sebab tidak ada yang menjalankan."ujar Pak Wildan.

Para mahasiswa aktif berpartisipasi dalam sesi tanya jawab, menggali pemahaman mendalam tentang pemerintahan desa dan kendalanya.Sehingga sangat cocok bagi mahasiswa untuk mengembangkan SI DESOL di Desa Kranggan. Kegiatan seperti diharapkan mampu meningkatkan kesadaran dan mengurangi tingkat apatisme ilmu pemerintahan bagi mahasiswa. Kolaborasi antara mahasiswa, perguruan tinggi, dan pihak -- pihak terkait dapat terus diperkuat untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi generasi penerus dalam mewujudkan masa depan yang lebih baik. Dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan teoritis namun juga pengalaman praktis yang tentunya menjadi bekal yang sangat berharga bagi perjalanan akademik mahasiswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline