Lihat ke Halaman Asli

Hamil Duluan, Bukanlah "Kecelakaan"

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Entah sejak kapan ada istilah hamil sebelum menikah disebut kecelakaan. Tak ada yang tahu. Saya juga tidak tahu.

Mengapa hamil sebelum menikah kok disebut kecelakaan? Apa karena status pernikahan yang belum diresmikan, sehingga dianggap sesuatu yang "celaka" akibat pelanggaran rambu - rambu batas berpacaran?

Bila iya, mengapa kasusnya tidak selalu anak remaja, tetapi ada  pula pria wanita dewasa yang sudah cukup layak untuk menikah, siap secara fisik, ekonomi maupun pekerjaan  yang masih menunda - nunda pernikahan lalu coba - coba melanggar  batas batas pacaran dan terjadi kehamilan pranikah atau hamil duluan.

Lalu apakah itu berarti hasil buah kehamilan juga dianggap sesuatu yang " mencelakakan"  kedua pasangan sehingga janin harus digugurkan? Salahkan janin dalam rahim tersebut?

Hubungan seksual antara laki - laki dan perempuan yang masing - masing sudah matang dalam hal fisik , dalam arti laki - laki menghasilkan sel sperma yang  mampu membuahi dan perempuan sudah menghasilkan sel telur yang siap dibuahi, tentu saja sudah paham keduanya bahwa kehamilan dapat saja terjadi bila mereka melakukan hubungan seksual.

Pendapat saya, hamil duluan diluar nikah terutama bagi pasangan yang selingkuh atau sengaja menunda pernikahan bukanlah  sebuah "kecelakaan" tetapi sebuah bukti bahwa mereka sudah dalam tahap melampaui batas. Namun masalah yang muncul ternyata tidak semudah keputusan untuk  "menikahkan atau dinikahi".

Kenyataan yang ditemukan masa sekarang ini adakalanya sungguh diluar dugaan. Bila kehamilan dari pasangan remaja atau kekasih yang saling mencintai dan masing masing  dalam status bebas  akan mudah diatasi. Rumitnya jika hubungan tersebut ternyata bukan dari sepasang kekasih, tetapi akibat perselingkuhan. Perselingkuhan yang  terjadi contohnya antara teman satu kantor, antara tetangga, antara pimpinan dan bawahan dan sebagainya.

Sayangnya tidak ada pencatatan khusus tentang kehamilan tak diharapkan akibat perselingkuhan dan berakhir dengan aborsi ada berapa persen? Apakah jumlahnya lebih banyak dari kehamilan kecelakaan akibat hubungan seksual  pranikah antar remaja? Jika dari pengalaman ahir akhir ini memang aborsi akibat perselingkuhan beberapakali saya jumpai saat menerima pasien yang mengalami abortus incompletus akibat  pengguguran yang disengaja.

Percobaan pengguguran yang gagal atau terjadi abortus incompletus ( keguguran yang tidak lengkap ) dapat berakibat fatal seperti :  infeksi rahim bahkan perdarahan yang membahayakan jiwa  perempuan hamil. Kasus percobaan pengguguran kandungan  jika dulu acapkali dilakukan remaja akibat pergaulan bebas, saat ini juga dilakukan oleh pasangan - pasangan yang sudah cukup dewasa siap menikah bahkan diantara mereka salah satu atau keduanya ada yang sudah memiliki pasangan resmi dan melakukan perselingkuhan. Kehamilan yang terjadi dianggap merusak nama baik keluarga mereka sehingga harus diakhiri.

Kira kira apa penyebabnya? Pengaruh pergaulan bebas? Pergeseran nilai nilai luhur sebuah kesetiaan pernikahan? kemajuan era digital yang mendekatkan yang jauh tapi juga menjauhhkan yang dekat? Kesulitan ekonomi dan mungkin penyebab lainnya. Yang jelas kemunduran nilai nilai norma kesusilaan dan kepatuhan tuntunan  agama semakin tidak mendapat tempat dihati. Gaya hidup bebas, tidak bertanggungjawab dan hanya mementingkan kesenangan sesaat.

Saya tidak bermaksud  mengadili siapapun, saya hanya mengungkapkan keprihatinan. Pengalaman menjadi bidan kadang berhadapan dengan  situasi yang sangat kompleks. Bukan cuma hal kesehatan tetapi juga bagaimana kondisi psikologis seseorang yang mengalami hamil diluar nikah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline