Lihat ke Halaman Asli

Menengok Legenda Cinta Bandung Bondowoso vs Dendam Roro Jonggrang

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13403207131045058127

[caption id="attachment_196209" align="aligncenter" width="473" caption="Lesung/bcrt/2012"][/caption]

Jika kita mengunjungi candi Prambanan, sebelah utara lokasi tersebut kita akan menemukan candi sewu yang konon alkisahnya adalah kisah penolakan cinta putri Roro Jonggrang yang dilamar oleh Bandung Bondowoso. Bandung Bondowoso adalah putra dari Prabu Damar Maya  sedangkan Roro Jonggrang adalah putri raja Boko. Singkat cerita kedua raja ini bermusuhan dan akhirnya sang Prabu Boko meninggal terbunuh oleh Bandung Bondowoso yang terkenal sakti. Namun apadaya justru akhirnya Bandung Bondowoso malah jatuh Cinta pada sang Putri. Roro Jonggrang merasa dendam dan sakit hati karena Bandung Bondowoso pembunuh ayahnya. Berbagai upaya Roro Jonggrang lakukan antara lain meminta persyaratan membuat sumur Jalatunda. Sumur berhasil selesai dan  tinggal membuat seribu candi. Kesaktian Bandung Bondowoso berhasil menyelesaikan 999 candi tapi Roro Jonggrang cerdik, ia mengerahkan dayang istana untuk menumbuk lesung dan membakar jerami, sehingga Bandung Bondowoso ditinggalkan oleh para jin yang membantunya membuat candi karena menyangka fajar telah menyingsing. Mendengar ayam berkokok lalu Roro Jonggrang memberitahu bahwa waktu sudah habis. Bandung Bondowoso marah dan frustasi, karena tidak berhasil menyelesaikan candi sewu itu. Ketika tahu ia ditipu oleh Roro Jonggrang, murkalah Bandung Bondowoso dan mengutuk sang Putri menjadi patung batu. Meskipun ini bukan kisah asal mula candi Prambanan namun legenda ini mengingatkan kita bahwa Cinta dan Dendam tidak akan pernah bersatu. Kendati sakti namun toh Bandung Bondowoso kalah cerdik dengan Putri Roro Jonggrang. Kecurangan memang bukan hal baik, namun akhir - akhir ini kecurangan dalam berpolitik dilakukan hingga melahirkan ketidakadilan bagi rakyat. Bandung Bondowoso sendiri sebagai seorang yang sakti tapi karena ia sudah membunuh ayah Roro Jonggrang maka ia tidak bisa mendapatkan cinta dari pujaan hatinya. Sebuah pelajaran menarik bahwa peperangan dan pertikaian kadang menutup ruang - ruang terhadap terbukanya pintu cinta. Keinginan dan kekuasaan juga menjadi sesuatu yang dikejar - kejar saat ini, jika seorang sudah merasa sakti" berkedudukan tinggi" lalu menganggap semua bisa ditahlukkan dan bisa dengan mudah dimiliki. Jangan lupa dibalik kelemahan seorang wanita seperti Roro Jonggrang ternyata menyimpan sebuah kekuatan untuk menghancurkan kedigdayaan seorang Putra raja yang sakti. Wanita bisa menjadi kunci kesuksesan namun juga bisa menghancurkan bagi seorang pria. Meskipun endingnya menyedihkan...saya terkesan dengan kisah legenda ini. Kekayaan dongeng Nusantara yang indah. Salam Bidan Romana Tari [caption id="attachment_196208" align="aligncenter" width="491" caption="candi Prambanan/bcrt/2011"]

13403205281064808503

[/caption]

Bidan Romana tari




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline