[caption id="attachment_189190" align="aligncenter" width="568" caption="Dok,Pribadi BCRT"][/caption] Tanggal 20 Mei 2012. sepuluh orang penari asal Indonesia diberangkatkan ke Singapura dalam rangka mengikuti Asian Art Festifal yang akan berlangsung pada tanggal 21 sampai dengan tanggal 28 Mei 2012. Malam sebelum keberangkatan mereka yakni pada 19 Mei 2012 bertempat di gedung kesenian Cak Durasim - Genteng Kali, Surabaya, sekitar pukul 22 : 00 WIB mereka melakukan Gladi resik sebagai persiapan keberangkatan mengikuti festifal. Para penari tersebut berasal dari gabungan para penari yang dibina oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Jawa timur. Saat ditemui di gedung kesenian Cak Durasim , Bapak Widodo SSN, MM selaku KASI Kesenian di bidang Budaya, Seni dan Film mengungkapkan bahwa Propinsi Jawa Timur merupakan salah satu propinsi di Indonesia yang sangat peduli dengan perkembangan di bidang Budaya khususnya kesenian tradisional. Hal ini dibuktikan pada saat Festifal Nasional kesenian di TIM Jakarta tahun 2011 lalu Propinsi Jawa timur berhasil meraih lima Tropy untuk beberapa jenis lomba pentas seni. Termasuk salah satunya adalah karya seni tari bertema Sang Warok, dari Ponorogo. Menjadi sebuah kebanggan tersendiri bagi putra putri Jawa Timur yang dipercaya mengemban tugas mengikuti Asian Art Festifal Singapore.
Bapak Widodo SSn,MM yang juga seorang sarjana seni alumni ISI Jogyakarta ini menyebutkan, idealnya satu kali pentas Reog Ponorogo memang 15 orang namun untuk efisiensi maka mereka memberangkatkan sepuluh penari sekaligus penabuh gamelan, 9 dari Jawa timur , dan satu orang dari Jakarta. Mereka juga memodifikasi merak yang biasanya menjadi ciri khas Reog dengan membuat rangkaian kipas bulu merak.
Memang dukungan Walikota Propinsi Jawa Timur untuk perkembangan duni kesenian sangat luarbiasa. Tidak mengherankan jika geliat kesenian di Jawa timur lebih "greget "dalam pengembangan intern maupun untuk tujuan pariwisata. Realisasinya dapat dilihat dari aktif dan hidupnya kegiatan pentas seni yang tidak ada habisnnya di gedung Cak Durasim yang berlokasi di Genteng Kali. Mulai dari pembinaan anak sekolah, tempat berlatih menari dan teater dari berbagai sanggar. [caption id="attachment_189676" align="aligncenter" width="300" caption="Dok.pribadi"]
[/caption]
Kegiatan pentas seni dalam setahun sudah terjadwal , misalnya 10 kali pentas Ludruk dari berbagai daerah propinsi Jawa timur, pentas wayang kulit 10 kali, Gelar seni budaya daerah 10 kali termasuk didalamnya jadwal kegiatan pameran kebudayaan dan kerajinan daerah yang berlangsung 3 hari berturut- turut. Masyarakat bisa menikmati dengan melihat agenda pentas seni yang telah ada.
[caption id="attachment_189199" align="aligncenter" width="504" caption="Dok,Pribadi BCRT"]
[/caption]
Selain itu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Jawa timur juga memiliki kegiatan pokok yang rutin dilakukan antara lain, Festifal pedalangan tiap tahun, festifal karya tari, Bedoyo yakni tarian keraton sebagai contoh bedoyo majapahit, Festifal lagu daerah, dan ada juga festifal seni khusuS pesisisr utara seperti daerah Situbondo, Madura, Tuban, Lamongan dan lainnya. Festifal seni khusus pesisir selatan, seperti daerah Jember, tulung Agung. dan lain lainnya. [caption id="attachment_189200" align="aligncenter" width="499" caption="Dok,Pribadi,BCRT"]
[/caption]
Penghargaan dan apresiasi terhadap para seniman berprestasi juga sangat diperhatikan, sebagai contoh dari sekian banyak seniman, setelah melalui program seleksi dipilih 10 orang yang menurut kriteria penilaian keaktifan, kepedulian, kreasi, totalitas, pengabdian di bidang seni budaya memenuhi syarat pemilihan. Apresiasi tersebut berupa penghargaan uang tunai sebesar 10 juta perorang. Ada juga pemilihan 500 orang seniman setiap tahun berhak mendapat penghargaan sebesar 1 juta per orang. [caption id="attachment_189191" align="aligncenter" width="567" caption="Dok.Pribadi,BCRT"]
[/caption]
Mengenai perkembangan generasi muda para penari, Bapak Widodo, SSn,MM menyampaikan untuk tahun 2011 mulai diadakan semacam pemilihan penari terbaik dari 145 orang diseleksi masuk final hingga terpilih 20 orang. Sejak tahun 2011 hingga 2012 sudah terpilih 40 penari yang sewaktu - waktu siap sedia bila diperlukan untuk pentas menyambut tamu negara atau dikirim ke luar negeri. Sebagai informasi bahwa kriteria penilaian syarat fisik penari tinggi badan minimal 160 cm dan usia 16 tahun hingga 23 tahun.
Mereka menjalani proses seperti layaknya pemilihan puteri Indonesia, namun lebih fokus pada penilaian terhadap pengetahuan sejarah budaya daerah Jawa Timur, latar belakang kesenian yang diminati, ketrampilan penguasaan olah tubuh, improvisasi, tata panggung, make up pentas, kostum, dan memiliki kecintaan terhadap dunia seni, karakter dan sikap positif yang mendukung sebagai seorang seniman sejati. Selama ini dana untuk pengembangan kesenian diperoleh dari APBD Propinsi dan Dinas Pariwisata yang berkantor di jalan Wisata Menanggal Surabaya. Salah satu Unit pelaksanaan tehnis adalah Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta. Disinilah seniman - seniman profesional Jawa Timur ditempa. Selain itu dana dari APBD tersebut juga digunakan untuk pembinaan seluruh sanggar kesenian yang ada di Jawa Timur, sekitar kurang lebih 500 sanggar kesenian.
Melihat perkembangan kesenian di Propinsi Jawa Timur yang pesat ini, tak terlepas dari upaya seorang tokoh pejuang kesenian yang pertamakali mendirikan Ludruk Soerabia tahun 1930. Ia dikenal dengan senjata Parikannya, beliau adalah Cak Durasim. Ia terkenal berani melawan dan menentang kaum penjajah dengan menggunakan sarana budaya seperti propaganda dan membangkitkan rasa nasionalis. Suatu penghormatan pada jasanya maka tahun 1978 tepatnya tanggal 20 Mei menteri Pendidikan dan Kebudayaan Taman Budaya Jawa Timur, dimana didalamnya ada teater tertutup yang diberi nama Gedung Cak Durasim. Pada November 2007 diremikan Patung Cak Durasim sebagai monumen peghormatan. Terimakasih Cak Durasim, seniman yang bersenjatakan parikannya" Pegupon omahe doro, melu Nippon tambah soro. Bangkit dan majulah generasi Cak Durasim, selamat mengikuti Asian Art Festifal, semoga berhasil mengharumkan nama bangsa Indonesia. Salam Hangat
Pencinta seni dan Budaya
Bidan Romana Tari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H