Gawaiku mengalunkan irama gemericik air. Satu chat dari seseorang nun jauh di seberang lautan Jawa membuat mataku yang masih redup menjadi melebar.
"Chat dari Anna Harry!" pekikku.
[Ada jadwal ke masjid Turen juga ...?]
[Itu lumayan dekat dari rumah, Mbak Feby ....]
[Aku sesuaikan jadwalku ya ....]
[Bisanya ketemu di mana?]
Ya, aku bercerita padanya akan terbang ke Kota Pahlawan. Sekalian menjelajah ke Kota Apel tempat dia bersemedi.
"Ah, seperti apa ya rupa dia?" tanyaku pada gorden violet di kamarku. Aku bayangkan gorden kesayanganku itu sedang mengangguk-angguk, terlihat dari kibarannya ke kiri dan ke kanan karena angin sejuk yang berhembus dari jendela kamarku yang terbuka. Telunjuk jari kananku mengetik huruf per huruf pada benda persegi panjang pipih berwarna putih di tangan kiriku untuk membalas chat Anna. Layar WA milik Anna masih menampilkan kata online.
[Selasa tanggal 25 di Masjid Turen dari jam 9 pagi itu, dijadwal itu lumayan lama sampai ke jam 12]
[Besok pagi baru terbang ke Surabaya]