Lihat ke Halaman Asli

Rina Pebriana

Sang Buruh Aksara

Thief

Diperbarui: 16 Agustus 2019   14:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: pistonclasico.com

Kelas sangat gaduh. Masing-masing mempertahankan alibi. Sahut-menyahut. Ketua kelas yang bernama Tuman menghentakkan meja. "Diam!"


Tuman berseru, "Sekarang tulis alibi kalian masing-masing pada selembar kertas! Hanya kalian bertiga yang tertinggal dalam kelas ini saat yang lain kerja bakti!"


Mereka diam. Tuman kalau marah sangat menyeramkan. Akhirnya mereka bertiga menulis, lalu menyerahkan kertasnya kepada Tuman.


"Kertas Siti, 'Aku masuk ke dalam kelas hanya ingin mengambil pulpen dari tas beliau. Ibu Feby yang menyuruhku. Aku tidak tahu kalau gelang mutiara Ibu Feby telah hilang. Bukan aku pencurinya.' "


"Dari Amat, 'Aku ke dalam kelas mau ganti baju. Aku bawa baju ganti karena mau kerja bakti.' "


"Oleh Atun, 'Tidak tahu mengapa jadi saling tuduh seperti ini. Untuk apa berbohong. Malaikat 'Atid akan mencatat kelakuan buruk manusia. Aku sudah mengatakan bahwa aku hanya lewat. Namun, kalian tetap saja tak percaya.' "


"Ibu sudah tahu pencurinya. Terima kasih, Tuman," ucap Ibu Feby.


-The End-

Barabai, Kab. Hulu Sungai Tengah

Jum'at, 16 Agustus 2019 M/15 Dzulhijjah 1440 H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline