Lihat ke Halaman Asli

Rina Pebriana

Sang Buruh Aksara

Puisi | Meronta

Diperbarui: 16 Agustus 2019   11:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalut (pinterest/yuzinhya)

Jeratan aksara lisan memukau jiwa
Bersahut-sahutan menipiskan rasa
Bergejolak terbakar membara
Demi mendengar kalimat nestapa

Arunika menguar di celah-celah kaca
Menembus perisai tanpa diminta
Duduk merenung memikir pusara
Jangan-jangan mati membawa dusta

Berisik hewan malam mengalunkan alegori
Malam sunyi bagi yang sendiri
Berteman huruf  dan menari-nari
Bagaikan akhirat yang penuh misteri

Girang berpisah dengan duka
Lara berubah menjadi gembira
Silih berganti mewarnai dunia
Pantaslah disebut alam fana

Oh Tuhan
Mampukan sedikit lagi bertahan?
Luka ini sungguh kah sebuah ujian?
Bilakah lagi bahagia sebelum tertimbun tanah kuburan?

Barabai, Kab. Hulu Sungai Tengah

Kamis, 15 Agustus 2019 M/14 Dzulhijjah 1440 H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline