Misalnya, seseorang yang ber-IQ tinggi mungkin memilih jurusan sains, sedangkan seseorang yang ber-IQ rendah mungkin memilih mengambil jurusan IPS. Terkadang tidak demikian, karena ada kasus dimana siswa dengan IQ tinggi memilih mengambil jurusan IPS dan sebaliknya.
Mengapa demikian, mari kita simak penjelasannya berikut ini…
Kecerdasan terpenting yang dimiliki manusia adalah kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan intelektual atau kecerdasan adalah potensi kemampuan seseorang untuk mempelajari sesuatu dengan menggunakan cara berpikir. Menurut Alfred Binet, IQ (Intelligence Quotient) adalah kemampuan untuk menavigasi kompleksitas, pengalaman sesuai dengan tujuan pribadi atau sosial.
Tes IQ tidak dapat memenuhi kebutuhan pengukuran kecerdasan umum seseorang. Jika hanya mengandalkan hasil tes IQ saja tidak menjamin kesuksesan hidup seseorang. Ada banyak hal yang tidak ditunjukkan oleh tes IQ. Meskipun tes IQ bisa saja valid, tes tersebut juga bisa saja tidak valid atau tidak tepat.
Apa jadinya, misalnya jika peserta tes IQ sakit fisik, padahal kemampuan dan kecerdasannya sangat baik? Atau seseorang merasa tidak nyaman berada di dekat pengawasnya selama tes IQ. Atau bagaimana jika dia memilih untuk tidak diminta sama sekali daripada menjawab semua pertanyaan?
Ini hanyalah beberapa contoh faktor X yang mungkin ada dan tidak dapat dipungkiri bahwa faktor tersebut sedikit banyak berkontribusi terhadap IQ. Belum lagi masalahnya ketika nilai IQ-nya kurang bagus, padahal orangnya luar biasa tangguh, bersifat jujur, dan sangat baik secara emosional dan sosial. Begitu pula sebaliknya, hasil tes IQ tinggi, namun ternyata kepribadian orang tersebut sebenarnya kurang baik.
Jadi, jelas bahwa tidak ada satu tes pun yang dapat menguji semuanya sepenuhnya. Banyak peluang yang bisa dilewatkan untuk menunjukkan kecerdasan lain yang dimiliki seseorang.
"Tes IQ biasanya berfokus pada kecerdasan kata atau angka, tetapi mengabaikan hal-hal penting lainnya seperti musik, seni, alam, dan keterampilan sosial emosional.” (Thomas Amstrong)
Sebenarnya masih banyak lagi indikator lain yang menunjukkan kecerdasan seseorang. Dan tokoh populer yang menentang gagasan bahwa IQ adalah ukuran kecerdasan terbaik adalah Dr. Howard Gardner, seorang psikolog dan profesor pendidikan di Universitas Harvard. Para ahli kini mempunyai pendapat, gagasan, dan pemahaman yang lebih luas tentang pengertian kecerdasan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H