Lihat ke Halaman Asli

Gina Nelwan

Banker/AnimalsLover/ContentCreator

Bucin, Rela Melakukan Apapun Demi Cinta

Diperbarui: 12 Januari 2020   15:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi kasmaran. (sumber: shutterstock)

Bucin atau budak cinta lagi hits dibahas di mana-mana, apakah kamu termasuk? 

Anak jaman now sering membuat istilah-istilah, salah satunya bucin ini. Bucin atau Budak Cinta merupakan orang yang rela melakukan apapun terhadap pasangannya.

Rasa cinta yang begitu besar kepada pasangan membuat ingin melakukan apa saja agar tidak kehilangan pasangannya. Dunia merasa milik berdua sampai lupa teman bahkan keluarga. Menjadi 24/7 waktu dihabiskan bersama pasangannya.

Bucin biasanya hinggap pada pria, namun ada juga wanita yang jadi bucin. Konon para bucin gak sadar telah menjadi budak cinta, karena nurut luar biasa kepada pasangannya. 

Ibaratnya udah gak pake otak lagi, kemauan pasangan pasti dipenuhi si bucin. Orang-orang ini gak sadar lho bahwa telah dirugikan. Pikiran mereka hanya tentang cinta, logika pun tak sampai hinggap.

Anak jaman now sering menobatkan diri atau temannya sebagai bucin, jika terlihat ciri-ciri sebagai berikut ;

  • Apa sih yang enggak buat kamu?

Si bucin rela berkorban demi apapun untuk pasangannya, tanpa tersadar justru menjadi korban yang sebenarnya. Si bucin mau disuruh-suruh ini itu, demi menyenangkan pasangannya. Si bucin sering cepet banget kehabisan duit, karena habis dipake untuk manjain pasangannya.

  • Dunia milik berdua, lupa segalanya

Bucin akan memikirkan pasangannya, setiap hari, jam, menit dan detik. Bucin akan menghabiskan waktu bersama pasangannya, patuh dan nurut. Lebih memilih ngumpul bareng teman-teman sang pacar daripada ngumpul ama teman sendiri. Pokoknya kemana-mana selalu bareng deh.

Memilih menemani sang pacar daripada menemani orang tua atau ibunya. Ibaratnya lupa punya KK atau lupa kalau masih ada keluarga.

  • Mencintai, apapun balasanmu

Ini yang parah sih, si bucin sangat pasrah dimainin atau dibuat sesuka mungkin. Intinya, bucin pantang menyerah untuk mencintai. Walaupun disaat berantem terzolimi, bucin berpikir itu adalah bentuk cinta. Bucin selalu mengalah, karena bucin percaya mitos "cinta tak harus memiliki".

***

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline