jabon di Indonesia, mulai dikenal sejak tahun 1990 an. Meski demikian hal tersebut bukan menjadi sebuah bukti bahwa tanaman kayu jabon ini termasuk sebagai spesies baru yang tumbuh di tanah air. Sebab, ada beberapa fakta yang menunjukkan bahwa tanaman ini sudah ada di Indonesia sejak ratusan tahun yang lalu. Sebagaimana disebutkan dalam buku, Sejarah Kehutanan Indonesia, pada tahun 1700an tanaman Jabon ini sudah dikenal. Pada masa itu, tentara VOC Belanda menggunakan Jabin untuk berbagai macam kebutuhan mereka., di antaranya sebagai serbuk mesiu, arang untuk pembakaran perlengkapan diesel. Demikian pentingnya tanaman Jabon ini di mata pemerintah VOC kala itu, sehingga terdapat aturan yng melarang penebangan tanaman ini. Bagi pelanggarnya, akan dikenakan sanksi yaitu hukuman gantung. Pada tahun 1729, keberadaan pohon Jabon di kawasan Karawang mulai punah. Padahal, keberadaan tanaman ini demikian penting karena memiliki kualitas yang cukup baik guna berbagai keperluan. Akibatnya, menjelang akhir tahun 1700an, Bupati Karawang menaiokkan harga kayu Jabon dari semula 10 ringgit per vadem, menjadi 12 ringgit per vadem. Satu vadem setara dengan 12 x 5 kaki.
Di Indonesia sendiri tanaman kayu Jabon ditemukan secara merata di beberapa pulau seperti Kalimantan, Jawa, Papua, NTB. Setiap daerah memiliki nama masing-masing untuk menyebut kayu Jabon ini. Di Jawa, Jabon dikenal dengan sebutan Jabun, hanja atau kelampean. Sementara di Kalimantan banyak orang menyebut Jabon dengan nama galupai, harapean, johan, kiuna, serebunaik. Orang Sulawesi menyebut Jabon dengan nama Bance, pute, loeraa, pontua, sugemania, pekaung dan toa. Gumpayan, kelapan dan mugawe adalah nama Jabon yang dikenal di kawasan Nusa Tenggara Barat. Sementara di Papua Jabon dikenal dengan sebuatan aparabire atau juga masarambi.
Secara alamiah, kayu Jabon banyak ditemukan di pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Tanaman Jabon masuk ke wilayah pulau Jawa diperkirakan mulai tahun 1930an. Dari data tersebut, menunjukkan bukti bahwa pada dasarnya Jabon bukanlah sebuah spesies baru di Indonesia. Hanya saja, masyarakat belum lama mengenal jenis tanaman ini karena selain kalah dengan sengon, masih banyaknya hutan alam di Indonesia menjadikan masyarakat masih mudah mencari berbagai jenis kayu untuk kebutuhan mereka. Sebab, di Indonesia sendiri secara keseluruhan terdapt sekitr 4000 jenis kayu yang digunakan untuk berbagai macam kebutuhan. kayu jabon
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H