Lihat ke Halaman Asli

Bibie Albar Whiancaka

Entrepreneur. Electrical Engineering

Puisi | Daur Hidup

Diperbarui: 11 Agustus 2016   01:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: devina.bandcamp.com

Bila cahaya tanpa jejak
Sebaris ruang terapit
Pembeda sadar selalu samar
Itulah dua hilir. Tak akan bersama  
Aliranya berpadu —meretas buih tercecer disatu muara
Hitam, menyentuh dasar 

Ditepian muara, Ilalang meringkih
Akarnya berpijak sore
Hari  ini terdiam
Semua daun terjulur, hijau semu kekuningan
Anaknya mulai ingin terbang  
Mengimbangi angin
Bebas, menyentuh batas 

Pepohonan berubah jingga
Burung senada langit berbinar canda
Berkerumun menebas angin berbayi ilalang
Menumpang pundi bulu
Mereka mengakar ketandusan
Menyemai, menyentuh hidup 

-----------------------

Blitar, 10 Agustus 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline