Lihat ke Halaman Asli

Review Film: In Time

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1407918371142620892

PROLOG

Sekian tahun dari sekarang, semua manusia di dunia akan berhenti menua ketika usianya mencapai 25 (dua puluh lima) tahun. Masalahnya, segera setelah mencapai usia 25 tahun, manusia tersebut hanya akan punya 1 tahun lagi untuk hidup. Secara praktis, setiap manusia hanya bisa hidup sampai usia 26 tahun.

Sisa umur 1 tahun tersisa setelah mencapai umur 25, atau yang disebut dengan "waktu hidup" menjadi alat tukar pengganti uang. Segala sesuatunya dibayar dengan waktu hidup; mulai dari tahun, bulan, minggu, hari, jam, menit sampai detik.

Sebagai contoh, membeli kopi anda harus membayar 30 menit dari waktu hidup anda, ongkos naik bus umum seharga 2 jam dari waktu hidup anda dan menyewa flat / apartemen dikenakan biaya 1 hari dari waktu hidup anda. Anda bahkan juga dapat mentransfer sisa waktu hidup anda ke orang lain, mengurangi usia anda dan menambah usia hidup orang lain atau sebaliknya.

Sama seperti dunia saat ini, In Time juga memiliki pembedaan antara si kaya dan si miskin. Tentu saja kaya disini bukan berarti memiliki banyak uang, melainkan memiliki banyak sisa waktu hidup. Sedemikian kayanya sehingga bisa saja seseorang memiliki sisa waktu hidup sebanyak puluhan tahun lebih. Sedangkan si miskin sudah harus bernapas lega memiliki beberapa hari tersisa untuk hidup, bukan beberapa jam saja.


STORYLINE

Will Salas (Justin Timberlake) adalah seorang buruh yang tinggal bersama Ibunya, Rachel Salas (Olivia Wilde) di sebuah rumah sederhana. Kehidupan mereka pun jauh dari berkecukupan, apalagi kemewahan. Setiap harinya mereka harus bekerja keras agar masih dapat hidup untuk besok dan besoknya lagi.

Kehidupan Will berubah drastis  setelah ia menolong seseorang yang akan dirampok dari gerombolan gangster. Orang yang ditolong Will tersebut kemudian memberikannya hadiah; berupa seluruh sisa waktu hidup miliknya, yang berjumlah 1 abad lebih. Menjadikan Will orang paling kaya di daerahnya.

Menjadi kaya raya tidak serta merta mengubah kehidupan Wil. Will justru harus menerima kenyataan pahit, yakni kehilangan orang-orang yang ia sayangi karena kehabisan sisa waktu hidup. Ironisnya ketika Will sebenarnya justru memiliki lebih dari cukup sisa waktu hidup untuk diberikan, yaitu 1 abad lebih.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline