Lihat ke Halaman Asli

Bisikan Hati Seorang Buah Hati

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat itu. . .

Untuk pertama kalinya aku menghirup udara melewati hidungku

Hingga aku merasakan sesuatu yg baru

Yaitu, alam dunia yg bagiku masih semu

Beberapa menit kemudian sebuah. . . ? tapi bukan

Sesuatu. . . ? tapi ternyata juga bukan

Seseorang. . . ?

Ya, dia mengambil tubuhku setelah aku merasakan sebuah pijatan yg sangat membuat ku merasa nyaman

Dan hanya sekali dalam kehidupan

Sejak saat itu, aku dirawat oleh seseorang yg membwaku pada dunia ini

Seseorang yg menjadi sumber gizi

Seseorang yg slalu merawatku penuh kasih

Seseorang yg aku diajari olehnya untuk ku panggil namanya dg “ummi”

Dalam tahun terdapat hari

Kala itu aku dikenalkan pada isi dunia ini

Tentang cara manusia berkomunikasi

Tentang cara manusia merawat diri

Namun, dg tubuh ku yg masih mini

Usia kelahiranku yg masih dini

Aku hanya bisa mengenal kata ummi

Dan satu lagi yaitu abi

Merekalah yg mengajariku berbicara, agar menjadi seorang cendekia

Mengajariku berjalan, agar bisa mengukir beberapa pijakan

Mengajariku berfikir positif, agar tak slalu berprilaku negatif

Dan, mengajariku agama, agar aku kelak bisa termasuk dalam penghuni surge

Namun, maafkan diriku yg masih lemah ini

Terbalut selimut dengan usia yg masih dini

Rasanya ingin ku teriak ungkapkan isi hati

agar kalian tau bahwa terselip “Amiin” agar terkabul oleh Ilahi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline