telpon ku berdering ... nadanya menyahut nyahut menggila seakan memaksa agar segera kusambut. dengan hati sedikit masih dongkol akibat kejadian semalam ku angkatlah telpon itu. "halo, assalamualaikum.." cuma itu yang bisa terucap dari bibirku.Selanjutnya hanya ada keheningan karena ku terlalu sibuk mendengarkan suara di telpon.pucat mukaku bagai mayat, kata kata yang meluncur dari telpon begitu mengusik ketenanganku. Aku menjadi gusar ,sekelumit kata menggantung di tenggorokanku.. tak terucap, tersangkut dalam kebisuan dan kegamanganku.
aku terduduk lemas , pagi yang cerah mestinya tanpa keheningan , kabar yang baru kuterima begitu mengejutkanku jantungku jadi berdetak lebih cepat. terlihat jelas raut yang bingung di wajahku. bimbang akan apa yang mesti kulakukan.. aku berjalan ke arah jendela. perlahan kulangkahkan kaki ke arah jendela. kuhirup udara pagi yang segar sebanyak banyaknya agar aku tenang, tapi tetap tak membantu
akhirnya aku jadi sedikit linglung, berjalan mondar mandir tak berhenti, sesekali ku pegang kepalaku seakan masih tak percaya akan apa yang tadi kudengar.hati ini saja masih tak karuan rasanya.
aku menyandar pada lemari pakaian disudut dekat jendela, kupandangi langit luas disana. kuhirup lagi perlahan udara yang segar terasa. tak terasa tiba tiba air mata ini meleleh keluar.masih dalam kebisuan yang kurasa semakin memuncak. tak ada isak tangis , hanya lelehan dari sudut mataku yang mulai berkaca kaca
aku tengadahkan tanganku "Alhamdulillah ya Rabb, telah kau kabulkan keinginanku, dan doa di tiap malamku, semoga aku selalu masuk dalam golongan orang orang yang bersyukur" hatiku tenang sekarang, bahagia karena tadi kakakku yang telah lama merantau memberi kabar dan dia akan pulang serta mengajak ibu untuk mendaftar naik haji dengan uangnya.. 2 kebahagiaan dalam satu pagi yang cerah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H