Lihat ke Halaman Asli

Bianda Dea Fadhilah

Mahasiswa Program Studi Administrasi Pendidikan Universitas Jambi

Membangu Kreatifitas dan Inovasi Pembelajaran Baru di Era Pandemi

Diperbarui: 2 Maret 2022   00:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (DEPDIKNAS, 2008:333), inovasi diartikan pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru; penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya baik menyangkut gagasan, ide, metode atau alat. Dengan demikian, pengertian inovasi bisa diartikan dengan pembaharuan, walaupun pada prinsipnya inovasi memiliki makna yang agak berbeda. Inovasi pada dasarnya perubahan yang menyangkut dalam aspek tertentu dan sedikit lebih terbatas, sedangkan untuk pembaruan menyangkut lebih luas bahkan bisa terjadi secara total atau lebih menyeluruh. 

Tumbuhnya inovasi dan kreatifitas dalam proses pembelajaran oleh para tenaga pendidik dan oleh para stakeholder pendidikan dalam mengatasi kendala pembelajaran selama pandemic, dengan pemanfaatan berbagai media sosial , memanfaatkan aplikasi berbasis LMS (Learning Management System) tertentu, secara pembelajaran dengan pendekatan blended, keterlibatan orang tua murid, penerapan model-model pembelajaran inovatif, serta pembelajaran yang berorientasi kepada kebutuhan siswa. Inovasi lahir dari kreativitas. Kreativitas adalah kemampuan untuk berpikir alternatif gagasan baru yang berguna. Kreatif adalah sifat yang selalu mencari hal-hal baru sedangkan inovatif adalah sifat yang menerapkan solusi kreatif. Jadi, seorang guru inovatif dapat dikatakan sebagai guru yang senantiasa berpikir mencari solusi terhdap masalah-masalah pembelajaran yang dihadapinya, kemudian menerapkan solusi tersebut dalam sebuah kegiatan nyata. Kemauan guru untuk mencoba menemukan, menggali dan mencari berbagai terobosan, pendekatan, metode dan sistem pembelajaran merupakan salah satu penunjang akan munculnya berbagai inovasi baru.

Dengan adanya wabah pandemi Covid-19, Kondisi ini memaksa kegiatan pembelajaran dengan menggunakan daring. Namun disisi lain pembelajaran menggunakan media daring terdapat kendala tersendiri, terdapat beberpa faktor  masalah yang menghambat efektifitas terselenggarannya pembelajaran daring, antara lain:

  • masalah keterbatasan penggunaan teknologi oleh para guru,
  • terbatasnya sarana prasarana,
  • terbatasnya akses/jaringan internet,
  • terbatasnya dana,

Sesuai dengan prinsip kebijakan pendidikan sebagaimana keputusan Mendikbud Nomor: 719/P/2020 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus, yakni: 

(1) kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, masyarakat memperbarui prioritas utama dalam menetapkan kebijakan pembelajaran; 

(2) tumbuh kembang peserta didik dan kondisi psikososial juga menjadi pertimbangan dalam pemenuhan layanan pendidikan selama pandemi Covid-19.

Di era pandemi, sekolah menghadapi permasalahan yaitu tidak dapat melakukan pembelajaran tatap muka seperti biasa . Guru dituntut untuk mengembangkan inovasi dan kreativitasnya dalam menciptakan suasana proses belajar mengajar, sehingga pembelajaran daring menjadi pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Guru memegang peran yang sangat penting dalam menciptakan media pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Dengan pemanfaatan teknologi dan berbagai teori belajar dan perkembangan teknologi informasi tentunya pembelajaran daring dapat dilaksanakan dengan lebih mudah, meskipun begitu sangat memungkinkan pembelajaran yang dilakukan secara daring kurang efektif atau gagal dikarenakan, dalam prakteknya banyak hal yang harus mengalami penyesuaian. Keberhasilan pembelajaran PJJ setidaknya tergantung dengan sejumlah faktor, yang terdiri dari media pembelajaran (perangkat TIK), jaringan internet, siswa, lingkungan belajar , tenaga pendidik apabila tenaga pendidik belum menguasai atau gagal dalam menciptakan suasana pembelajaran yang baik, maka pembelajaran daring akan mengalami kegagalan, dan demikian pula dukungan orang tua siswa sangat penting. Oleh karena itu kerjasama guru dengan orang tua murid sangat dibutuhkan, terutama pada murid sekolah dasar, TK, dan PAUD sangat memerlukan bimbingan dari orang tua dan guru.

Dalam pemecahan masalah yang kompleks dalam dunia pendidikan yang di pengaruhi adanya pandemi Covid-19 tidak efektif lagi apabila  menggunkan pendekantan pembelajaran  konvensional, oleh karena itu masalah pendidikan kususnya dampak pandemi Covid-19 dalam belajar mengajar diperlukan pendekatan yang inovatif sebagai perspektif baru yang belum dapat diselesaikan secara konvensional. Inovasi dalam pembelajaran perlu dilaksanakan secara merata pada semua jenjang pendidikan, salah satu indikator dalam pencapaian pembelajaran adalah kreativitas bagaimana merumuskan teori inovasi terhadap teknologi informasi dengan budaya cepat "Akselerasi Pembelajaran". Inovasi dalam pendidikan dapat diarahkan pada efektifitas, efisiensi dan relevansi pendidikan, beberapa contoh dalam inovasi pembelajaran dimasa kondisi khusus (pandemic) dapat digunakan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ/Daring) dengan pendekatan contextual learning, dapat juga dengan modul pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. "Discovery Learning" dapat dipertimbangkan menjadi teori mengajar dimana teori tersebut mendorong peserta didik mampu menemukan dan menjelaskan hasil belajar sendiri. Model pembelajaran dan strategi atau langkah-langkah pembelajaran dengan menerapkan beberapa model pembelajaran daring kombinasi dan daring yang berorientasi pada keaktifan siswa seperti PJBL, Blended learning, Flipped Classroom sehingga peserta didik mendapatkan pembelajaran yang bermakna dan mendapatkan tujuan belajarnya.

Kesimpulan

Di era pandemic covid-19 ini sistem pembelajaran tidak dapat dilaksanakan secara konvesional dikarenakan sudah tidak efektif lagi untuk dilaksanakan sehingga di perlukan kreativitas dan inovasi baru dalam pembelajaran oleh para tenaga pendidik sebagai respon terhadap pandemi. Pada inovasi tersebut dapat ditemukan sejumlah perubahan penting yang bukan sekedar perubahan sistem pembelajaran tapi juga perubahan nilai, Secara umum dalam mengembangkan inovasi baru dalam pembelajaran di era pandemi perlu memperhatikan kaidah ilmiah dengan langkah-langkah sistematis sebagai berikut;

  • Melakukan analisis permasalahan,
  • Mengidentifikasi solusi (penyelesaian) masalah,
  • Menyusun rancangan pembelajaran,
  • Menyiapkan bahan dan sumberdaya,
  • Melaksanakan aktivitas pembelajaran,
  • Melakukan evaluasi dan revisi.

Para tenaga pendidik telah melakukan pembelajaran secara bervariasi sesuai dengan kondisi siswa. Artinya, tenaga pendidik telah memperhatikan kebutuhan belajar siswa secara individual. Hal ini sejalan dengan Tujuan Pendidikan Nasional Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline