Sebuah rekaman video seekor orang utan yang menarik kaki seorang pengunjung Kebun Binatang Kasang Kulim, Riau viral di media sosial. Kejadian ini bermula ketika seorang pria yang melompati pembatas jarak dengan kandang orang utan demi sebuah konten, malah ditarik oleh orang utan hingga nyaris celaka. Beruntungnya, pria ini selamat dari serangan orang utan ini tanpa cedera. Seandainya terjadi kemungkinan terburuk dari peristiwa ini, siapakah yang salah?
Berdasarkan fakta-fakta dan kronologi kejadian yang masih hangat dibicarakan di media sosial ini, kondisi kandang sudah sesuai dengan prosedur kebun binatang, dimana terdapat pembatas dengan jarak yang cukup aman bagi pengunjung, serta terdapat papan peringatan untuk tidak melewati pagar pembatas.
Namun, pengunjung ini melewati pagar pembatas demi membuat konten video tanpa seizin petugas. Perbuatan ini tentunya melanggar aturan dan membahayakan nyawa pengunjung ini sendiri.
Tak wajar rasanya jika menyalahkan orang utan yang berada di dalam kandang, padahal manusia yang telah melanggar aturan. Kejadian ini merupakan salah satu contoh bahwa manusia masih meremehkan etika-etika hidup berdampingan dengan makhluk hidup lain.
Padahal, sudah banyak satwa yang bertanggung jawab atas kelalaian manusia yang melanggar aturan. Beberapa kejadian telah membuktikan bahwa banyak nyawa satwa yang melayang karena alasan untuk menjaga keselamatan manusia.
Konflik antara manusia dan satwa ini harus diatasi dengan mengedepankan kepentingan dan keselamatan manusia tanpa mengorbankan nyawa dari satwa itu sendiri. Sebagai ciptaan Tuhan, nyawa manusia dan nyawa satwa sama pentingnya.
Manusia, yang dikaruniai akal budi juga harus belajar bagaimana caranya hidup berdampingan dengan satwa, dimulai dari hal-hal kecil seperti menaati peraturan ketika berada di area kehidupan satwa, seperti kebun binatang dan lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H