Di era digital ini banyak berita hox yang beredar, berita tersebut tersebar di berbagai media sosial. Berita hoax atau palsu ini disebar oleh pihak -- pihak yang tidak bertanggung jawab dan berita hoax ini menyebabkan berbagai masalah -- masalah sosial timbul.
Berita hoax sangat erat digunakan untuk mempropokasi dan menyebabkan kebencian tersebar. Berita hoax ini sering tersebar ketika terjadi isu politik pilkada dengan tujuan memenangkan pihak tertentu dan menjatuhkan pihak lawan.
Menurut situs CNN indonesia sekitar 800 ribu kabar hoax beredar di Indonesia. Data yang telah diperlihatkan merupakan data yang di berikan oleh Kominfo yang merupakan awal dari hate speech atau ujaran kebencian. Situs penyebar hoax ini meningkat dari tahun sebelumnya yang berjumlah sekitar 700 ribuan.
Untuk memberantas konten yang bernada negatif yang beredar di media sosial saat ini tidaklah mudah. Meski pemerintah berupaya memblokir situs-situs yang dianggap negatif atau provokatif, setiap harinya ada banyak situs sejenis yang lahir. Blokir bukanlah solusi yang efektif, karena energi akan habis untuk melakukan hal itu saja.
Bagaimana hoax ini dapat bekerja? Menurut pandangan psikologis ada faktor yang menyebabkan seseorang mempercayai hoax. Orang akan percaya pada hoax itu bila berita tersebut sama atau sesuai dengan pendapatnya. Dengan begitu seseorang akan lebih mudah percaya dan tidak memikirkan apakah berita tersebut benar atau tidak.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk melawan hoax. Yang pertama, kita harus berhati- hati dengan judul provokativ. Apabila kita menjumpai berita dengan judul provokativ, sebaiknya carilah terlebih dulu referensi berupa berita serupa dari situs online resmi, kemudian bandingkan isinya sama atau berdua. Yang kedua, perhatikan dari mana berita berasal dan siapa sumbernya. Yang ketiga, cermatilah perbedaan antara berita yang dibuat berdasarkan fakta dan opini.
Daftar itu merupakakan peristiwa yang real atau nyata dimana sesuai dengan kejadian yang sebenarnya. Tetapi opini merupakan pendapat dari penulis saja. Keempat, cermati alamat situs. Karena biasanya situs- situs yang tidak resmi atau pre- resmi bisa dibilang meragukan.
Menurut catatan Dewan Pers, di Indonesia terdapat 43.000 situs di Indonesia yang mengklaim sebagai portal berita dan yang sudah terverifikasi sebagai situs berita resmi itu tidak sampai 300. Artinya lebih banyak situs yang tidak resmi dibandingkan situs yang resmi, oleh karena itu kita harus mewaspadai adanya berita- berita palsu di internet. Kelima, sebaiknya kita bergabung dengan forum diskusi anti hoax. Disini kita bebas menanyakan bahwa informasi tersebut benar atau tidak. Kita juga bisa melaporkan berita hoax melalui media social. Seperti contohnnya facebook kita dapat gunakan fitur report status. Bila melalui google bisa menggunakan fitur feedback. Twitter pun juga memiliki fitur report tweet. Jika memang banyak aduan dari netizen, berita tersebut cepat atau lambat akan dihapus dan mungkin saja penyebar berita tersebut bisa di block akunnya.
Jadi menurut mari kita brantas masalah hoax di Indonesia. Hoax sangat meresahkan banyak pihak. Hoax juga dapat membuat salah satu pihak merasa terancam, ketakutan dan dapat menyabbjkan hal buruk terjadi. Jadi mari kita bersama sama berpikir secara jernih saat membaca atau mendengar suatu berita.
Marilah kita filter berita tersebut dengan baik supaya penyampaian dari berita tersebut tidak salah walaupun masih ada beberapa orang yang menerima berita dengan hasil yang berbeda beda. Salah satu contohnya adalah generasi muda sekarang ini dapat menerima berita dengan baik. Mereka menerima berita dengan sabar dan membacanya dengan seksama.
Dengan begitu penyampaian berita tersebut sampai dengan apa yang ingin disampaikan oleh pembuat berita. Berbeda dengan orang tua yang tidak terlalu peham mengenai social media. Kita harus memberikan pemahaman lebih kepada orang orang menngenai penyampain berita dengan baik dan benar.