Lihat ke Halaman Asli

Srikandi Galau....

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gulungan ombak menghantam karang dalam kebekuan

Badai menyisir samudra dalam pusaran palung kalbu

Senja belum menyapa ketika sambaran petir gelegarkan langit

Awan hitam berkumpul saksikan seloroh alam yang kelam

Mengapa harus murka?, tanya Matahari pada ombak yang bergulung

Bukankah kau biasanya bercumbu dengan pasir pantai?

Bukankah kau biasanya berdansa dengan angin utara?

Bukankah kau biasanya bercengkrama dengan nyiur melambai?

Mengapa harus murka? kali ini Matahari tebarkan hangat sinar paginya dalam tatap yang dalam

Bukankah kau biasanya melukis gurat gurat romantisme bersama langit?

Bukankah kau biasanya bermimpi berbantal awan seputih kapas?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline