Lihat ke Halaman Asli

Bode Haryanto Tarigan

TERVERIFIKASI

Bujur Ras Mejuah Juah

Keluarga yang Setia yang Menerima Tuhan sebagai Raja Kehidupan

Diperbarui: 28 November 2019   10:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Keluarga yang telah menerima Tuhan Raja Kehidupan. kita keluarga yang berbuah, keluarga yg membuahkan kasih sayang dalam segala perkara yg kita hadapi dalam hidup kita. Kita juga harus tetap bijaksana, sopan dan santun dalam bertingkah laku dan berbicara dengan baik dan benar. Demikian ilustrasi yg dibuat Yesus hal sebuah pesta perkawinan adat yang seharusnya dilakukan oleh 5 gadis yang pintar dan lima yang bodoh dalam menyambut perkawinan pasangannya.

Hal kedatangan mempelai dari jarak waktu dan tantangan dalam perjalanan ketempat pesta perkawinan. 5 yang bijak lebih bersiap dalam menanti sang mempelai dan 5 yg kurang bijak sana melakukan kelalaian. Bijak yg mereka lakukan persiapan untuk sebuah penantian namun yg kurang bijak tdk mempersiapkan dengan baik. Hal Yesus naik keledai dan semua telah disiapkan untuk kehadiran Yesus saat itu. 

Demikianlah juga saat ini mempersiapkan diri untuk kedatangan Yesus yang kedua kali. Demikianlah kita memiliki kesempatan untuk mempersiapkan jalan kehadiran Tuhan yg kedua kali. Mari kita sampaikan kepada manusia agar semua mempersiapkan diri untuk kedatangan Yesus yg kedua kali. Kita diminta untuk mempersiapkan diri untuk kedatangan Tuhan kembali.

Tuhan yg membawa sukacita itu dapat melihat suka cita dan menginginkan kita mempersiapkan diri untuk kedatangan keduanya Tuhan yang adalah Raja Kehidupan yaitu Yesus Kristus... 

Keluarga yang setia dibangun oleh dasar iman. Iman yang sama adalah kunci untuk memulai s buah keluarga. Pengalaman bangsa Yahudi yang melakukan kawin campur pada saat itu dibenci oleh Tuhan karena tanpa seiman akan membawa pribadi dan turunannya, anak cucunya lari dari rencana Allah dalam keluarga.

Demikian Allah menolak persembahan kaum Yahudi saat itu yg pemimpin pemimpin dan masyarakat nya mengawini orang orang yg bukan Yahudi saat itu. Ini mengingatkan kita bahwa keluarga itu mempersatukan dua manusia laki laki dan perempuan dan Tuhanlah yg menjadi saksi dalam pemberkatan itu. Jadi bagi yg menikah tidak seiman maka Tuhan tidak bersedia menjadi saksinya.

Mereka yang tidak menjadikan keluarga itu tidak sekehendak hati Tuhan dan Tuhan menolak mereka dan persembahan mereka. Demikian juga apa yg sdh dipersatukan Tuhan tidak dapat dipisahkan manusia artinya Tuhan menentang adanya perceraian karena perceraian keluarga seiman tidak menghargai Tuhan sebagai saksi dalam pemberkatan mereka sebagai suami istri.

Untuk semua itu dibutuhkan KEKUDUSAN setiap pribadi dalam membangun keluarga agar keluarga yang baru dibangun itu adalah keluarga yang KUDUS sehingga menjadi satu dalam rancangan Tuhan yang KUDUS KUDUS KUDUS ITU. 

Jangan berzinah sebelum resmi menjadi suami istri agar keluarga yg baru itu benar benar Kudus dan satu ROH dengan TUHAN yang adalah Roh itu. Perkawinan adalah 1+1 =1 artinya perkawinan itu menyatukan dua jiwa menjadi satu didalam Roh. Perkawinan tidak dapat dipisahkan oleh ruang dan waktu karena roh keluarga itu tetap satu. Hanya kematian yang dapat memisahkannya karena tubuh manusia akan binasa namun roh manusia kembali kepada Bapa.

Alkitab berkata barang siapa yg tidak mengasihi istrinya doanya tidak sampai kepada Bapa di Sorga karena itulah prinsip roh. Saat kita berdoa kita berkontak roh-Roh dengan Tuhan namun kita tidak mengasihi istri kita maka Tuhan mengabaikan doa kita. Kita juga harus mengasihi anak anak kita dalam Roh dan Kebenaran karena anak anak itu adalah buah sukacita keluarga kita bersama Tuhan yang menjadi saksi dalam kehidupan keluarga kita.

Anak anak kita ada dalam rancangan Tuhan sehingga kita wajib mendidik dan menjaga dan memeliharanya dalam buah buah roh kita besama Tuhan, dengan sabar, damai, suka cita bijaksana dst. Jadikanlah keluarga Bapak, Ibu dan anak menjadi keluarga yang sesuai dengan rencana Allah dan keluarga yg takut akan Tuhan dan menjadi teladan dalam kehidupan kita ditengah keluarga dan masyarakat yg lebih luas lagi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline