Lihat ke Halaman Asli

Perahu Tambangan Tenggelam, Bambang Haryo Sebut Ini Duka Warga Surabaya

Diperbarui: 29 Maret 2023   18:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bambang Haryo Soekartono Saat berkunjung ke lokadi kejadian tenggelamnya perahu tambangan di Kemlaten Surabaya/Dok Pribadi

Sabtu (26/3) pagi, Warga di kota Surabaya dihebohkan dengan tenggelamnya perahu tambangan di sungai Brantas Jalan Raya Mastrip. Perahu tambangan itu menghubungkan wilayah Karangpilang dan Pangesangan. 

Laporan media di Surabaya menyebutkan setidaknya ada 15 orang menjadi korban, satu dinyatakan meninggal dunia.

Peristiwa itu menggugah hati banyak orang, termasuk politisi Partai Gerindra Bambang Haryo Soekartono. Sehari usai peristiwa na'as itu terjadi, Ia datang dan memberikan tali asih kepada keluarga korban meninggal.

Hal itu dilakukan pemilik sapaan akrab BHS untuk mengurangi beban selepas kepergian korban yang bernama Desire Peny Chindy. Perempuan berusia 23 tahun itu ditemukan dibawah tol Gunung Sari oleh petugas rescue yang mencarinya sepanjang sabtu hingga minggu.

Anggota DPR-RI periode 2014-2019 pun turut berduka, melalui akun Instagram pribadinya @bambangharyos. Politisi yang paling aktif turun berbaur dengan masyarakat di Surabaya-Sidoarjo itu mengucapkan bela sungkawa, lantaran merupakan kewajibannya sebagai Politisi yang membela kemaslahatan masyarakat.

"Semoga Alm Desiree Peny Chindy mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT dan Husnul Khatimah"Amin YRA, Imbuh  BHS, Senin (28/3)

Saat berkunjung dan melihat langsung lokasi tenggelamnya perahu tambangan, BHS  mengungkapkan, sebagaimana informasi yang didapat dari para warga menyebutkan jika usaha penambangan tersebut telah beroperasi sejak tahun 1960 silam, turun temurun dari Buyut , Eyang dan Bapak Operator tambangan tersebut.

"Sebenarnya, perahu penambangan tersebut cukup handal karena selama lebih dari 60 tahun tidak ada kecelakaan dan bisa dikategorikan zero accident" Ungkap BHS.

Penerima penghargaan anggota DPR-RI teraspiratif tahun 2019 ini menyayangkan minimnya perhatian Pemerintah terhadap keterbatasan para operator perahu tambangan yang menyeberangkan sepeda motor bertarif Rp1.000. Menurutnya, dengan nilai segitu operator tidak mampu melakukan perawatan.

"Seharusnya diharapkan tugas daripada Pemerintah kota Surabaya untuk dapat mengintervensi dalam membantu memberikan bantuan perbaikan dan perawatan perahu, sekaligus melengkapi peralatan keselamatan seperti pelampung, jaket keselamatan dan lainnya, agar keselamatan masyarakat dalam bertransportasi dapat dijamin dengan baik, sebab mereka juga warga Surabaya yang harus dilindungi" Papar BHS.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline