Lihat ke Halaman Asli

Soal Gelandangan di Amerika, Bambang Haryo: Sri Mulyani Jangan Bohongi Publik

Diperbarui: 24 Oktober 2022   20:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bambang Haryo Soekartono/Istimewa

Menteri Keuangan, Sri Mulyani kaget melihat fenomena gelandangan di Amerika Serikat. Dia bilang ini hal gila, karena melihat tunawisma atau Homeles berada di sepanjang jalan dekat lokasi pertemuannya di Negeri Paman Sam. Hal itu diungkapkan Sri Mulyani seperti dilansir media CNBC Indonesia. 

Pernyataan Sri Mulyani ini, dirasa aneh oleh Pengamat Kebijakan Publik, Bambang Haryo Soekartono. Dia meminta Bendahara Negara itu tidak lakukan pembodohan publik.

Pasalnya, Keberadaan gelandangan atau tunawisma serta kawasan kumuh di Amerika itu sudah ada mulai sebelum 2014, jumlahnya sebanyak 578 ribu tunawisma.

Bahkan, kata pemilik sapaan akrab BHS, mayoritas tunawisma yang ada di Amerika Serikat, bertempat di kota kota besar Amerika, sebagai contoh di California, yaitu sebanyak 161 ribu gelandangan, dan yang kedua, New York yaitu sebanyak 91 ribu gelandangan, yang padahal merupakan kota pusat administrasi bisnis Amerika.

"Sebetulnya, Menkeu Sri Mulyani yg sudah sekolah lama di Amerika dan tinggal serta menjabat sebagai Direktur di Amerika seharusnya tidak perlu kaget lagi mengenai permasalahan general yang ada di Amerika"Tutur BHS

Apalagi, kata Alumni ITS Surabaya ini, Sri Mulyani merupakan Menteri Keuangan, yang mana  wawasannya jauh lebih besar daripada kita rakyat rakyat biasa. Kelakar BHS

"Masa perkara melihat tunawisma di Negara Amerika saja kaget. Apa ini semua acting semata saja. Supaya Indonesia terlihat lebih baik dari Amerika segi perekonomiannya" Tanya BHS

Untuk diketahui, lanjut BHS, UMR di Amerika Serikat per bulan berkisar total 1.109 euro atau setara dg 17juta rupiah, sedangkan di Indonesia UMR pekerja formal berkisar antara 1.8juta s.d 4.8juta dan mayoritas 90% berkisar 3juta kebawah, serta sebagian besar penduduk di Indonesia adalah pekerja informal yang gajinya suka suka ada sekitar 60% dari total penduduk Indonesia yang bekerja, baik formal maupun Informal.

BHS menambahkan, Menkeu harusnya fokus pada urusan dalam negeri, perbaiki dan awasi ekonomi kita dengan maksimal, dan berpikir bagaimana Indonesia bisa maju ekonominya, jangan sampai tambah mundur. Ajak BHS




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline