Lihat ke Halaman Asli

Kota Kinabalu

Diperbarui: 30 September 2022   17:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat berada di Terminal KLIA 2 /Foto Pribadi

Minggu kemarin, Senin (19/9) saya melakukan perjalanan ke Negara bagian Malaysia, tepatnya di kota Kinabalu, yang masih berada di Wilayah Pulau Kalimantan.

Awali perjalanan dari Terminal 2 Bandara Internasional Juanda, lalu transit di Kuala Lumpur Internasional Airport 2, dan tiba di Bandara Internasional Kota Kinabalu.

"Saya menggunakan pesawat low cost atau berbiaya murah (Air Asia) dengan tarif yang sangat murah, bahkan lebih murah tarifnya daripada bila saya terbang dari Surabaya menuju ke Bali permilnya"

Saat itu, terbang dari Kuala Lumpur ke Kinabalu dengan biaya Rp1,4 juta (Pulang Pergi) dengan jarak 3.355 kilometer dan saya melakukan pengecekan tarif dari Surabaya menuju ke Bali adalah Rp1,4 juta  dengan perusahaan penerbangan yang sama dengan jarak sekitar 400 kilometer.

Lha saya kok  kaget terheran-heran, lantaran jarak Kuala Lumpur - Kinabalu lebih dari 10X lipat jarak Surabaya - Bali, namun harga tiket maskapai lebih murah.

"Saya tidak tahu jelas kenapa semua kebutuhan yang ada di dalam negeri Indonesia selalu menjadi mahal dibandingkan bila perusahaan-perusahaan itu beroperasi di luar negeri atau di negaranya mereka sendiri termasuk di transportasi udara"

Berada di terminal KLIA 2, tampak kami merasa puas luar biasa megah dengan fasilitas yang jauh lebih baik daripada bandara terbaik kita di Terminal 3 Soekarno Hatta.

Bandara Kinabalu, Sabah Pulau Kalimantan

"Semua perlengkapan kebutuhan masyarakat baik penyejuk ruangan berfungsi dengan baik sampai area gangway, serta tenant-tenant yang semarak beroperasi dengan baik semua. Termasuk juga pada saat mendarat di Kota Kinabalu semua fasilitas travelator berfungsi semua"

Penangangan transportasi di negara-negara tersebut sangat bagus & profesional, beda dengan penanganan di Indonesia, tidak banyak travelator dan penumpang tidak disediakan troli diareal tersebut sehingga banyak sekali yang mengalami kesulitan membawa barang berat dari pesawat untuk menuju ke pintu keluar yang jaraknya cukup jauh.

Bila dibandingkan dengan bandara low cost KLIA 2 yang ada di Kuala Lumpur travelator yang ukurannya cukup lebar berfungsi dengan baik, sehingga banyak membantu para penumpang penerbangan yang baru datang. Ditambahkan lagi fasilitas yang dibutuhkan berupa troli tersedia cukup banyak dan air conditioning berfungsi dengan baik serta tempat - tempat istirahat berupa kursi yang sudah disediakan cukup banyak di tempat sama - sama kedatangan international.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline