Lihat ke Halaman Asli

Verical Garden adalah Solusi dalam Bertanam di Lahan yang Sempit

Diperbarui: 11 Februari 2022   11:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Kelurahan Mangunharjo (10/02/2022) – Masa pandemi Covid-19 yang masih berlanjut hingga saat ini dikarenakan terdapat virus terbaru (Omnicron), menjadikan keterbatasan masyarakat dalam menjalani aktivitas kesehariannya. Kondisi ini berdampak pada aspek kehidupan masyarakat, terutama aktivitas pekerjaan yang mengharuskan WFH (Work From Home) secara online atau daring. Tak hanya kondisi aktivitas pekerjaaan saja, aktivitas ekonomi seperti pemasaran dan transaksi juga banyak dilakukan secara online demi mengurangi penyebaran virus Corona.

Adanya keterbatasan dalam aktivitas keseharian saat berlangsungnya masa pandemi, disaat waktu luang masyarakat memilih bercocok tanam untuk menyalurkan salah satu hobinya. Bercocok tanam menjadi hobi yang ramai digeluti masyarakat dari berbagai kalangan saat kondisi seperti ini, khususnya tanaman hias. Adanya hobi bercocok tanam oleh masyarakat tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan dan lingkungan saja, tetapi juga dapat meningkatkan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) budidaya tanaman hias.

Keterbatasan lahan atau ruang yang terdapat di kawasan permukiman masyarakat menjadi kendala dalam menyalurkan hobi masyarakat untuk bercocok tanam. Perlu adanya penerapan konsep vertical garden atau taman vertikal untuk mengatasi permasalahan keterbatasan lahan dalam bercocok tanam. Media tanam pada vertical garden dibentuk dan dibangun pada bidang yang berdiri tegak lurus dengan tanah, sehingga sering disebut pula sebagai taman dinding, green wall, vertical landscape, living wall, dan lain sebagainya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline