Lihat ke Halaman Asli

Kisah Kita yang Terjebak dalam Kotak Pandora

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

waktu menatapku lekang... memburaikan tubuhku dalam hujan yang berdebam bayanganmu mengejarku ia mengembara melukis jantung khatulistiwa ia menarik menggenggam tanganku  yang meradang menari dalam   kotak yang menjadikan kita pujaan para peri dan  ia serupa kau! manusia tanpa wajah di tanah ini yang meliuk mengiringi   aku yang ringkih akh..kita tak akan lepas, tak akan  pernah .. hingga nafas tersengal meninggalkan tubuh maka tetaplah menari mengiringi aku seperti gerhana yang diridukan para peri sebab esok   matahari harus  membakar kisah tentang kita dan aku akan menjadi debu lalu hilang dalam kotak ini dan kau! malam ini rajamlah aku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline