Lihat ke Halaman Asli

bhenu artha

universitas widya mataram

Pemanfaatan Gedebog Pisang: Solusi Kreatif Pemberdayaan Ekonomi Lokal

Diperbarui: 24 September 2024   15:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Penggunaan alat merupakan salah satu cara untuk mempercepat proses pengolahan gedebog pisang, sehingga pengrajin dapat menghasilkan lebih banyak produk dalam waktu yang lebih singkat. Hal ini disampaikan oleh Iva Mindhayani, S.T., M.T. yang merupakan Ketua Program Studi (Prodi) Teknik Industri (TI) Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Widya Mataram (UWM) dalam pengabdian masyarakat pada Kelompok Pengrajin Gedebog Pisang Desa Kedungkeris, Nglipar, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Selasa (3/9). 

Acara yang diikuti 26 peserta ini  merupakan hibah pendanaan dari Kemendikbudristekdikti. Pada kesempatan ini juga diserahkan alat pemintal pelepah pisang untuk membantu pengrajin gedebog pisang untuk berinovasi dan menciptakan berbagai produk baru dari gedebog pisang. Alat ini diproduksi di laboratorium TI UWM. 

Masrul Indrayana, S.T., M.T. yang juga merupakan dosen Prodi TI UWM mengungkapkan bahwa dengan alat yang tepat, hasil olahan gedebog pisang bisa lebih rapi dan konsisten, meningkatkan nilai jual produk. 

Niken Permatasari, S.E., M.Sc., dosen Prodi Kewirausahaan UWM dalam acara ini menyatakan bahwa memasarkan produk khususnya olahan gedebog pisang lebih optimal jika menggunakan digital marketing. "Search Engine Optimization (SEO) yang merupakan optimalisasi mesin pencari di internet dapat digunakan untuk meningkatkan penjualan," tambahnya.

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Lurah Kedungkeris, Rusdi Martono, S.Pd., menyatakan sangat gembira dengan adanya acara ini. "Penyuluhan dan pemberian bantuan alat ini sangat membantu para pengrajin," katanya.

Acara diakhiri dengan penyerahan alat pemintal pelepah pisang oleh Iva kepada Agus selaku Ketua Kelompok Pengrajin Gedebog Pisang Desa Kedungkeris.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline