Lihat ke Halaman Asli

bhenu artha

universitas widya mataram

Dosen UWM: Perkembangan AI dan e-Commerce di Indonesia

Diperbarui: 27 Mei 2024   11:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Perdagangan elektronik atau e-commerce telah menciptakan budaya baru dalam transaksi jual beli yang memodernisasi praktik bisnis tradisional tanpa menghilangkan esensinya. Hal tersebut disampaikan oleh dosen Program Studi (Prodi) Kewirausahaan Universitas Widya Mataram (UWM) Antonius Satria Hadi, PhD. sebagai peserta dalam acara "International Conference on Business and Industrial Research (ICBIR) 2024" pada Jumat (24/05/2024) di Thai-Nichi Institute of Technology, Bangkok, Thailand.

ICBIR adalah konferensi akademik multidisiplin tahunan sejak tahun 2010 yang mencakup berbagai bidang seperti sains, teknik, informatika, bisnis manajemen, ilmu sosial, dan linguistik. Partisipasi Antonius Satria Hadi dalam konferensi ini menunjukkan komitmen UWM dalam mendorong pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui partisipasi aktif dalam forum-forum akademik internasional.

Dalam presentasi hasil penelitiannya, Antonius membahas mengenai dampak e-commerce terhadap budaya jual beli. "Faktor-faktor seperti efektivitas, efisiensi, kenyamanan, dan keamanan menjadi alasan utama semakin banyaknya orang yang memilih berbelanja online", pungkasnya.

Lebih lanjut, Antonius juga menyoroti perkembangan pesat teknologi dan kecerdasan buatan (AI) di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Banyak bisnis online di Indonesia yang mulai mengintegrasikan AI untuk meningkatkan efisiensi operasional, analisis data, dan pengambilan keputusan. "Dengan dukungan perkembangan teknologi IoT, fitur-fitur AI dapat dimanfaatkan secara optimal dalam bisnis online", ucap Antonius yang juga menjabat sebagai Direktur Kantor Urusan Internasional UWM ini.

Selain itu, Antonius juga memaparkan fenomena kemunculan AI influencers dalam beberapa tahun terakhir. AI influencers ini terdiri dari berbagai jenis, mulai dari karakter kartun, karakter hiper-realistis, hingga karakter yang sulit dibedakan dari manusia asli. Kepercayaan, daya tarik, dan interaksi parasosial yang dihasilkan oleh AI influencers berpengaruh signifikan terhadap niat pembelian suatu produk.

Partisipasi Antonius dalam ICBIR 2024 tidak hanya membawa nama baik UWM ke kancah internasional, tetapi juga menegaskan pentingnya penelitian dan inovasi dalam menghadapi tantangan serta peluang di era digital dan teknologi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline