Entrepreneurship merupakan proses kreatif dan inovatif dalam menciptakan nilai dan memanfaatkan kesempatan bisnis dengan mengelola risiko, yang bertujuan adalah memberikan manfaat kepada orang lain, membuka lapangan pekerjaan, serta menciptakan sesuatu yang memiliki nilai jual melalui inovasi dan keunikan. Hal ini disampaikan oleh Antonius Satria Hadi, Ph.D. dalam Workshop Kewirausahaan dengan tema Kewirausahaan dan Pemasaran Online sebagai Profesi Masa Depan Lulusan Sosiologi pada Kamis (16/5/2024) di Kampus Terpadu Universitas Widya Mataram (UWM), Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta.
Acara ini juga menghadirkan narasumber Dr. AS Martadani Noor yang merupakan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UWM dan Alexander John Hartanto yang merupakan seorang musicpreneur. Acara ini dimoderatori oleh Dr. Mukhijab, M.A. yang merupakan Ketua Program Studi (Kaprodi) Sosiologi UWM.
Lebih lanjut, Satria mengungkapkan bahwa creativity merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yg baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya. "Berfikir kreatif artinya adalah melihat dengan sudut pandang yang baru lalu membentuk kombinasi pemikiran baru (perspektif)," kata dosen Program Studi Kewirausahaan Fakultas Ekonomi UWM ini.
Kreativitas dan inovasi berada dalam domain yang sama, tetapi memiliki batasan yang tegas. "Kreativitas merupakan langkah pertama menuju inovasi dan berkaitan dengan ide-ide yang bermanfaat. Inovasi berkaitan dengan produksi, adopsi, dan modifikasi ide-ide serta mengimplementasikan," kata Kepala Urusan Internasional UWM ini.
"Dalam dunia entrepreneur juga dikenal istilah sociopreneur, yaitu bisnis yang tidak hanya mementingkan keuntungan semata, tetapi juga fokus pada unsur sosial demi kesejahteraan orang banyak," pungkasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H