Perkembangan pesat di bidang ekonomi dan teknologi membawa perubahan signifikan terhadap pola kerja dan struktur pasar tenaga kerja global. Sektor pertanian maju, pertambangan, dan konstruksi sedang memangkas tenaga kerja mereka, manufaktur telah mengalami "penggerusan", dan sektor jasa semakin padat modal. Transformasi ekonomi dan teknologi yang cepat memengaruhi investasi perusahaan dan dapat memengaruhi permintaan tenaga kerja dan relativitas upah.
Terdapat tujuh faktor pendorong yang saling terhubung yang mendorong substitusi modal/tenaga kerja atau perpindahan tenaga kerja, adalah sebagai berikut:
Otomatisasi dan Robotika: Penggunaan mesin dan robot yang semakin canggih di berbagai sektor, seperti manufaktur, logistik, dan perawatan kesehatan, telah menggantikan peran pekerja manusia dalam tugas-tugas yang rutin dan berulang.
Kecerdasan Buatan (AI) dan Pembelajaran Mesin (ML): Perkembangan AI dan ML memungkinkan otomatisasi tugas-tugas yang lebih kompleks dan kognitif, seperti pengambilan keputusan, analisis data, dan layanan pelanggan, yang sebelumnya dianggap sebagai domain eksklusif pekerja manusia.
Perdagangan Internasional dan Globalisasi: Peningkatan perdagangan internasional dan globalisasi telah mendorong perusahaan untuk mencari tenaga kerja yang lebih murah di negara-negara dengan upah yang lebih rendah, yang menyebabkan perpindahan tenaga kerja dari negara-negara maju ke negara-negara berkembang.
Pergeseran Struktur Ekonomi: Pergeseran dari ekonomi berbasis industri ke ekonomi berbasis jasa telah menyebabkan penurunan permintaan tenaga kerja di sektor manufaktur dan peningkatan permintaan tenaga kerja di sektor jasa yang semakin padat modal.
Perubahan Demografi dan Struktur Populasi: Penuaan populasi dan penurunan tingkat kelahiran di banyak negara maju telah menyebabkan penurunan jumlah pekerja yang tersedia, mendorong perusahaan untuk mencari cara untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja yang ada.
Kebijakan Publik dan Regulasi: Kebijakan publik dan regulasi yang memengaruhi biaya tenaga kerja, seperti upah minimum, tunjangan sosial, dan peraturan ketenagakerjaan, dapat memengaruhi keputusan perusahaan untuk menginvestasikan modal dalam teknologi yang menghemat tenaga kerja.
Budaya Kerja dan Penerimaan Teknologi: Budaya kerja dan sikap pekerja terhadap teknologi dapat memengaruhi kecepatan adopsi teknologi yang menghemat tenaga kerja dan tingkat perpindahan tenaga kerja.
Tiga Skenario Respons yang Berfase Waktu Terkait dengan Tingkat Dampak Teknologi
Skenario Dampak Rendah: Dampak teknologi pada pasar tenaga kerja relatif rendah, dengan otomatisasi dan AI/ML terbatas pada tugas-tugas rutin dan berulang. Perpindahan tenaga kerja terjadi secara bertahap dan terkendali.