Lihat ke Halaman Asli

bhenu artha

universitas widya mataram

Kondisi Overtourism

Diperbarui: 18 Agustus 2023   14:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di dunia saat ini, pariwisata telah bertransformasi menjadi industri penghasil pendapatan yang tangguh, menyuntikkan vitalitas ke dalam perekonomian di seluruh dunia. Namun, di tengah-tengah kisah sukses ini, sebuah tantangan yang membayangi telah muncul, membayangi beberapa destinasi yang paling indah. Tantangan ini adalah overtourism, sebuah fenomena kehidupan nyata yang mulai menodai pesona yang menarik para turis sejak awal.

Overtourism dapat digambarkan sebagai masuknya jumlah wisatawan yang berlebihan ke suatu lokasi tertentu, yang menyebabkan sejumlah konsekuensi negatif. Tempat-tempat yang dulunya sangat indah kini harus bergulat dengan dampak dari popularitas yang baru mereka raih. Ketika jalanan menjadi macet, sumber daya alam berkurang, dan budaya lokal mengalami pelunturan, kualitas hidup penduduk dan pengunjung mulai memburuk.

Sementara pariwisata secara tradisional menjanjikan tempat yang lebih baik untuk dikunjungi dan sering kali mengilhami keinginan untuk pindah karena daya tariknya, overtourism menghadirkan skenario yang berlawanan. Pesona yang dulunya menarik banyak orang menjadi tertutupi oleh jalanan yang penuh sesak, antrian panjang, dan lingkungan yang tegang di luar kapasitasnya. Secara tidak sengaja, esensi dari tempat tersebut hilang dalam hiruk-pikuk jepretan kamera dan langkah kaki yang tergesa-gesa.

Di sisi lain, wisata kesehatan berdiri sebagai penyeimbang dari wisata yang berlebihan. Pariwisata ini merangkum konsep menciptakan destinasi yang berkembang sebagai tempat yang menarik untuk ditinggali dan dikunjungi. Alih-alih menghabiskan sumber daya, pariwisata kesehatan justru memeliharanya; alih-alih membebani masyarakat, pariwisata kesehatan justru mengintegrasikannya. Fokusnya bergeser dari sekadar jumlah menjadi pengalaman yang berkelanjutan, membina hubungan yang harmonis antara wisatawan dan tempat yang mereka jelajahi.

Untuk mengatasi overtourism, diperlukan pendekatan dari berbagai sisi. Hal ini mencakup praktik pariwisata yang bertanggung jawab, promosi objek wisata yang kurang dikenal, membatasi jumlah pengunjung, dan berinvestasi dalam infrastruktur yang dapat mengakomodasi masuknya wisatawan secara berkelanjutan. Dengan menerapkan strategi ini, destinasi wisata dapat memperoleh kembali keseimbangannya, sehingga penduduk dan wisatawan dapat hidup berdampingan secara harmonis.

Peningkatan pariwisata sebagai sumber pendapatan bagi negara sangatlah luar biasa, namun bukan tanpa tantangan. Dampak buruk pariwisata yang berlebihan terhadap kualitas hidup, budaya, dan lingkungan telah membayangi banyak destinasi. Namun, dengan penekanan baru pada pariwisata kesehatan dan praktik-praktik yang bertanggung jawab, masih ada harapan bahwa tempat-tempat ini dapat memperoleh kembali daya pikatnya dan terus menawarkan tempat yang lebih baik untuk ditinggali dan dikunjungi, mencapai keseimbangan yang baik antara daya tarik yang melekat dengan tuntutan para pelancong modern.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline