Lihat ke Halaman Asli

bhenu artha

universitas widya mataram

Pengaruh Posisi Merek

Diperbarui: 13 Juni 2023   12:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam dunia pemasaran, posisi merek memainkan peran penting dalam mempengaruhi keterikatan konsumen terhadap suatu merek. Posisi merek adalah gambaran mental yang terbentuk dalam pikiran konsumen tentang bagaimana merek tersebut memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Berbagai faktor dapat memengaruhi posisi merek, termasuk aspek fungsional, hedonis, dan simbolis.

Pertama, mari kita lihat posisi fungsional dalam konteks merek. Posisi fungsional berkaitan dengan cara merek memenuhi kebutuhan fungsional konsumen. Ini mencakup atribut-atribut seperti kualitas produk, kehandalan, keunggulan teknis, dan manfaat yang dijanjikan. Ketika merek secara konsisten memenuhi janji-janjinya dalam hal kualitas dan kinerja produk, ini cenderung mengarah pada loyalitas konsumen yang lebih tinggi.

Misalnya, jika sebuah merek mobil terkenal dengan keandalan dan efisiensinya, konsumen mungkin cenderung memilih merek tersebut kembali di masa depan. Dalam hal ini, posisi fungsional menciptakan hubungan yang kuat antara merek dan konsumen.

Selanjutnya, posisi hedonis berfokus pada pengalaman emosional dan kepuasan sensorik yang diberikan oleh merek. Posisi ini mengarah pada pembentukan kepribadian dan kredibilitas merek yang paling kuat. 

Merek yang berhasil menciptakan hubungan emosional dengan konsumen cenderung menciptakan loyalitas yang lebih dalam. Misalnya, merek seperti Apple dikenal dengan desain produk yang menarik dan pengalaman pengguna yang intuitif. Hal ini menciptakan persepsi bahwa menggunakan produk Apple adalah tanda gaya dan status. 

Konsumen yang mengidentifikasi diri mereka dengan atribut-atribut seperti ini akan cenderung memilih produk Apple kembali di masa depan. Oleh karena itu, posisi hedonis sangat penting dalam membangun hubungan jangka panjang antara merek dan konsumen. 

Namun, tidak semua merek dapat mengambil posisi hedonis yang kuat. Inilah mengapa kita harus mempertimbangkan posisi simbolis. Posisi simbolis berkaitan dengan makna sosial dan simbolis yang dikaitkan dengan merek. 

Merek dengan posisi simbolis cenderung menggunakan atribut-atribut seperti status, gaya hidup, atau asosiasi dengan kelompok tertentu untuk menarik konsumen. Namun, penelitian menunjukkan bahwa posisi simbolis tampaknya merupakan pilihan yang kurang berguna dalam mencapai efek yang diinginkan. 

Meskipun merek dapat menarik perhatian awal konsumen melalui asosiasi simbolis, hubungan ini seringkali kurang kuat dan tidak konsisten dalam jangka panjang. Konsumen yang memilih merek hanya berdasarkan atribut simbolis seringkali lebih mungkin untuk beralih ke merek lain yang menawarkan makna simbolis yang lebih relevan di masa depan. 

Posisi merek memiliki dampak yang signifikan pada keterikatan konsumen dan loyalitas merek. Posisi fungsional dan hedonis cenderung memberikan pengaruh yang lebih kuat dan konsisten terhadap keterikatan dan loyalitas konsumen. 

Merek yang mampu memenuhi kebutuhan fungsional konsumen sambil memberikan pengalaman emosional dan kepuasan sensorik yang baik cenderung memiliki kredibilitas yang tinggi dan dapat membangun hubungan yang kuat dengan konsumen. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline