Lihat ke Halaman Asli

bhenu artha

universitas widya mataram

Investasi dan Rasa Kurang Percaya Diri

Diperbarui: 5 Juni 2023   09:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Bias kurang percaya diri dapat memiliki dampak negatif yang signifikan pada keputusan jangka pendek yang dibuat oleh investor di pasar yang berkembang. Ketika investor tidak yakin dengan kemampuan atau pengetahuan mereka, mereka cenderung mengambil keputusan yang lebih konservatif atau menghindari risiko sepenuhnya. 

Mereka mungkin enggan untuk berinvestasi dalam aset yang memiliki potensi pengembalian tinggi karena takut akan kehilangan uang. Akibatnya, mereka mungkin melewatkan peluang investasi yang menguntungkan yang dapat meningkatkan kekayaan mereka dalam jangka pendek. 

Dalam jangka panjang, bias kurang percaya diri juga dapat merusak keputusan investasi investor di pasar berkembang. Ketika investor tidak memiliki keyakinan diri yang cukup, mereka mungkin rentan terhadap perilaku kawanan atau mengikuti arus mayoritas. 

Mereka mungkin terpengaruh oleh sentimen pasar atau rekomendasi dari orang lain, tanpa melakukan penelitian atau analisis yang memadai. Hal ini dapat mengakibatkan keputusan investasi yang tidak rasional atau dipengaruhi oleh tren jangka pendek, daripada mengikuti strategi jangka panjang yang lebih berkelanjutan. 

Bias kurang percaya diri memiliki dampak negatif yang nyata pada keputusan investasi investor di pasar berkembang, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk mengatasi bias ini, penting bagi investor untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka melalui pendidikan, pelatihan, dan pengalaman. Mereka juga perlu meluangkan waktu untuk melakukan penelitian dan analisis yang menyeluruh sebelum mengambil keputusan investasi. 

Dengan demikian, investor dapat mengurangi risiko keputusan yang dipengaruhi oleh bias kurang percaya diri dan meningkatkan peluang meraih hasil investasi yang lebih baik di pasar berkembang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline