Kepemimpinan berorientasi pengetahuan melibatkan pemimpin yang aktif dalam mencari dan mengembangkan pengetahuan baru serta mendorong karyawan untuk melakukan hal yang sama. Hal ini menciptakan lingkungan yang memfasilitasi pertukaran pengetahuan antara anggota tim dan meningkatkan kolaborasi. Ketika seorang pemimpin menunjukkan minat yang jelas terhadap pengetahuan dan berperan sebagai contoh, karyawan cenderung merasa terinspirasi untuk mengikuti jejaknya dan memperluas pengetahuan mereka.
Selain itu, kepemimpinan berorientasi pengetahuan juga dapat mempengaruhi berbagi pengetahuan melalui orientasi tujuan pembelajaran karyawan. Pemimpin yang memprioritaskan pembelajaran dan pengembangan individu mendorong karyawan untuk memiliki orientasi tujuan yang kuat terkait peningkatan pengetahuan mereka. Mereka memberikan dukungan dan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran, seperti pelatihan, mentorship, atau akses ke sumber-sumber informasi yang relevan. Dalam lingkungan seperti itu, karyawan merasa didorong untuk mencari pengetahuan baru dan berbagi dengan anggota tim lainnya, karena mereka menyadari bahwa pembelajaran dan pertukaran pengetahuan dapat mendukung perkembangan individu dan kesuksesan kolektif.
Kepemimpinan berorientasi pengetahuan memiliki efek positif langsung maupun tidak langsung pada berbagi pengetahuan di dalam organisasi. Melalui contoh yang diberikan oleh pemimpin, karyawan menjadi lebih termotivasi untuk mencari dan berbagi pengetahuan. Selain itu, pemimpin yang mendorong orientasi tujuan pembelajaran karyawan juga memfasilitasi berbagi pengetahuan dengan menciptakan lingkungan yang mendukung pertukaran pengetahuan dan kolaborasi tim. Dalam era di mana pengetahuan menjadi aset yang berharga dalam dunia bisnis, kepemimpinan berorientasi pengetahuan memainkan peran penting dalam memperkuat keunggulan kompetitif organisasi melalui pengembangan dan pemanfaatan pengetahuan secara efektif.