Lihat ke Halaman Asli

bhenu artha

universitas widya mataram

Citra Destinasi: Seberapa Pengaruhnya terhadap Wisatawan?

Diperbarui: 23 April 2023   07:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Citra destinasi merupakan citra yang terbentuk dalam pikiran wisatawan tentang suatu destinasi wisata. Citra ini memengaruhi keputusan mereka untuk mengunjungi atau tidak mengunjungi destinasi tersebut. 

Teori pembentukan citra digunakan oleh para peneliti untuk memahami bagaimana citra destinasi terbentuk dan bagaimana pengaruhnya terhadap keputusan wisatawan. 

Konsep ini terdiri dari tiga konstruksi utama, yaitu organik, diinduksi, dan terinduksi termodifikasi. Citra organik adalah citra yang muncul dari sumber yang dianggap tidak bias, seperti buku, dokumenter, berita televisi, dan pengalaman teman dan keluarga. Citra induksi adalah citra yang muncul dari paparan program pemasaran destinasi seperti brosur dan majalah.

Pemasar destinasi dapat memanfaatkan citra destinasi untuk mempromosikan dan memasarkan destinasi liburan tertentu. Namun, mereka harus memahami bahwa citra destinasi tidak dapat sepenuhnya dikendalikan oleh mereka. 

Citra destinasi terbentuk dari berbagai sumber dan dapat berubah seiring waktu. Pemasar dapat menginduksi citra destinasi melalui program pemasaran dan promosi, tetapi mereka tidak dapat mengontrol citra organik yang terbentuk melalui pengalaman pribadi atau sumber-sumber non-turis.

Citra destinasi dapat memengaruhi harapan wisatawan sebelum mereka mengunjungi destinasi tersebut. Oleh karena itu, interaksi antara wisatawan dan destinasi sangat penting. 

Destinasi liburan harus memenuhi harapan wisatawan agar mereka merasa puas dan kembali mengunjungi destinasi tersebut atau merekomendasikannya kepada orang lain. Pemasar destinasi dapat memanfaatkan citra destinasi untuk menarik wisatawan dan membangun citra yang positif tentang destinasi tersebut.

Penting bagi destinasi liburan untuk mempertahankan citra positif mereka dan memperbaiki citra yang negatif. Mereka harus memahami faktor-faktor yang memengaruhi pembentukan citra destinasi, seperti pengalaman pribadi, media, dan promosi. 

Destinasi harus memperhatikan persepsi wisatawan tentang citra mereka dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki citra jika diperlukan. Destinasi yang memiliki citra yang positif dan berkualitas tinggi cenderung menarik lebih banyak wisatawan dan memberikan pengalaman yang lebih baik bagi mereka.

Dalam era digital saat ini, citra destinasi juga dapat terbentuk melalui media sosial dan platform online lainnya. Wisatawan seringkali mencari informasi tentang destinasi liburan melalui internet dan media sosial sebelum mereka memutuskan untuk mengunjungi destinasi tersebut. 

Oleh karena itu, pemasar destinasi harus memperhatikan citra destinasi yang terbentuk melalui platform online dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki citra jika diperlukan. Citra destinasi yang positif di platform online dapat meningkatkan minat wisatawan dan membantu destinasi menarik lebih banyak pengunjung.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline