Lihat ke Halaman Asli

bhenu artha

universitas widya mataram

Sukarelawan dalam Organisasi

Diperbarui: 22 April 2023   02:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pada organisasi, dapat digambarkan bagaimana sukarelawan dipertahankan dan diberdayakan selama masa kerjanya. Pada tahap inisiasi, penelitian menunjukkan bahwa sumber motivasi umum termasuk dorongan untuk membantu orang lain, memperoleh keterampilan baru, meningkatkan kesejahteraan pribadi, dan membangun jaringan sosial. Organisasi perlu memahami sumber motivasi ini untuk menarik sukarelawan baru. Pada tahap pilihan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa individu lebih cenderung menjadi sukarelawan ketika mereka merasa bahwa mereka memiliki kemampuan untuk mempengaruhi hasil yang diinginkan. Organisasi dapat membantu dengan memfasilitasi pengalaman yang memungkinkan sukarelawan untuk merasa bahwa mereka memiliki kontribusi yang berarti. Pada tahap kelanjutan, penelitian menunjukkan bahwa penting bagi organisasi untuk memiliki struktur yang jelas dan dukungan dari staf dan manajemen untuk mempertahankan sukarelawan dalam jangka panjang. Kegagalan organisasi untuk memperhatikan tahap kelanjutan dapat menghasilkan turnover sukarelawan yang tinggi. 

Organisasi juga harus mempertimbangkan bahwa sukarelawan memiliki karakteristik unik, seperti motivasi intrinsik dan beragam latar belakang, keahlian, dan pengalaman. Oleh karena itu, pengelolaan sukarelawan membutuhkan pendekatan yang berbeda dari pengelolaan tenaga kerja tradisional. SDM perlu beradaptasi dengan keunikan sukarelawan dan mempertimbangkan strategi yang berbeda untuk menarik, memotivasi, dan mempertahankan mereka. Misalnya, organisasi dapat menawarkan program pelatihan sukarelawan yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan mereka. Selain itu, penting untuk memastikan bahwa sukarelawan merasa dihargai dan terlibat dalam pengambilan keputusan organisasi. Hal ini dapat dicapai melalui berbagai cara, seperti memberikan umpan balik positif secara teratur, memberikan pengakuan atas kontribusi mereka, dan mengembangkan program partisipasi sukarelawan yang inklusif. 

Pengelolaan sukarelawan juga perlu mempertimbangkan dampak potensial pada karyawan tetap. Pada beberapa kasus, penggunaan sukarelawan dapat menyebabkan konflik dengan karyawan tetap, terutama jika sukarelawan menangani tugas yang sebelumnya dilakukan oleh karyawan tetap. Oleh karena itu, organisasi harus memastikan bahwa kebijakan dan prosedur yang jelas ada dalam tempat untuk memastikan bahwa sukarelawan tidak menggantikan karyawan tetap dan agar dapat memastikan keseimbangan yang tepat antara karyawan tetap dan sukarelawan.

Pengelolaan sukarelawan juga dapat memberikan manfaat bagi organisasi. Sukarelawan dapat membantu organisasi untuk mencapai tujuan strategis mereka, meningkatkan efisiensi operasional, dan meningkatkan kualitas layanan yang diberikan kepada pengguna atau pelanggan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline