Lihat ke Halaman Asli

bhenu artha

universitas widya mataram

Kekuasaan dan Pembuat Keputusan

Diperbarui: 6 April 2023   15:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bagi pengambil keputusan, memiliki kekuasaan berarti memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk melakukan apa yang diinginkannya. Kekuasaan ini dapat berasal dari posisi atau atribut pribadi, seperti kecerdasan, karisma, atau keahlian dalam bidang tertentu. Dalam literatur manajemen, kekuasaan yang berasal dari posisi disebut kekuasaan posisi, sedangkan kekuasaan yang berasal dari atribut pribadi disebut kekuasaan pribadi. Kekuasaan pribadi lebih sulit untuk diukur dan diperoleh daripada kekuasaan posisi. Namun, kekuasaan pribadi lebih efektif dalam mempengaruhi orang lain karena berasal dari karakteristik dan keterampilan pribadi yang kuat.

Selain kekuasaan penetapan agenda dan kekuasaan pribadi, ada juga sumber kekuasaan lain yang belum banyak dibahas dalam literatur. Sumber kekuasaan ini adalah kemampuan untuk membujuk, melobi, atau "melampaui kepala responden" untuk membuat proposal disahkan. Sumber kekuasaan ini berasal dari kemampuan pembuat keputusan untuk meyakinkan orang lain tentang nilai atau manfaat suatu keputusan. Kemampuan ini tidak tergantung pada posisi atau atribut pribadi, tetapi lebih pada kemampuan komunikasi dan negosiasi yang baik. Meskipun sulit untuk diukur, sumber kekuasaan ini dapat menjadi sangat efektif dalam mempengaruhi keputusan dan tindakan orang lain. Oleh karena itu, penting bagi pengambil keputusan untuk memahami berbagai sumber kekuasaan yang tersedia untuk mereka dan menggunakan sumber kekuasaan ini secara bijak dalam pengambilan keputusan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline