Lihat ke Halaman Asli

bhenu artha

universitas widya mataram

Virtualisasi Ilmu Pengetahuan

Diperbarui: 19 Maret 2023   18:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Revolusi digital baik dalam hal pekerjaan maupun pendidikan mengacu pada perubahan organisasi yang meluas yang memanfaatkan teknologi untuk mengubah proses kerja. Bidang sistem informasi merupakan bidang yang sangat erat kaitannya dengan virtualisasi proses kerja menggunakan teknologi informasi (TI), yang dapat didefinisikan sebagai penggantian interaksi fisik dengan interaksi virtual. Namun, beberapa proses lebih cocok untuk virtualisasi daripada yang lain. 

Process Virtualization Theory (PVT) merupakan salah satu kerangka teori yang menjelaskan kesesuaian suatu proses untuk virtualisasi. PVT mengidentifikasi empat persyaratan utama untuk virtualisasi suatu proses, termasuk sensorik, hubungan, sinkronisasi, dan persyaratan identifikasi dan kontrol, dan tiga karakteristik TI yang memengaruhi virtualisasi proses, yaitu representasi atau kehadiran, jangkauan, dan kemampuan pengawasan.

Pandemi COVID-19 telah menyebabkan transformasi proses organisasi non-digital yang tak terduga dan segera menjadi padanan virtual, yang oleh para peneliti digambarkan sebagai transformasi digital yang didorong oleh krisis. Ini telah menunjukkan bahwa hampir semua proses kerja dapat divirtualisasikan, bahkan yang sebelumnya dianggap kurang dapat menerima virtualisasi. Ini juga menimbulkan pertanyaan tentang mengapa persyaratan proses dasar PVT tidak lagi menentukan keberhasilan virtualisasi dan mengapa proses kerja pengetahuan virtual tampaknya memaksakan persyaratan proses baru yang harus dipenuhi selama krisis.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline