Lihat ke Halaman Asli

Bhayu MH

WIrausaha - Pelatih/Pengajar (Trainer) - Konsultan MSDM/ Media/Branding/Marketing - Penulis - Aktivis

Ada Asa Dalam Cinta - Bagian 35

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14174301761325464123

Kisah sebelumnya: (Bagian 34)

(Bagian 35)

“Ah, nggak usah. Aku gak lama. Cuma mau ngasih ini aja kan?” Basuki mengangsurkan sekantong plastik buku.

Alya melihatnya dengan takjub, “Ha? Banyak amat? Kayaknya kemarin yang aku lihat di toko cuma satu kan? Kirain Mas Basuki cuma mau ngasih pinjem satu…”

Alya pun menerima kantong plastik itu. Ketika ia memeriksanya, ia tambah terkejut, “Lho, ini mah buku baru atuh… Kok?”

Basuki menenangkan. “Iya… kemarin habis beliin buku kalian kan aku balik lagi, beliin buku buat kamu. Kan daripada cuma satu, kubeliin yang lain, siapa tahu suka. Alya suka baca kan?”

“Wah, suka banget. Waduh, ini sih stok sebulan. Hehe… Eh, beneran ini buat Alya?” tanya Alya lebih seperti meyakinkan diri sendiri.

“Bener. Masa’ bo’ong sih?” Basuki tersenyum simpatik.

“Ngg… Mas Basuki, aku bingung mau bilang apa… Terima kasih banget ya…,” ujar Alya.

Basuki pun tertawa kecil, “Terima kasih sudah cukup kok. Sama….,” Basuki menggantung kalimatnya. Alya menatap mata Basuki yang seperti menyipit saat tertawa itu. Alya seperti melihat bayangannya sendiri di mata itu. Gadis itu menelengkan kepala menunggu, melihat Basuki seperti ragu hendak mengatakan sesuatu. Akhirnya, setelah terdiam beberapa jenak yang terasa seperti berjam-jam, Alya pun mendorongnya.

“Sori…, kayaknya omongan Mas Bas belum kelar deh, sama…. Apa ya? Atau aku salah denger?”Alya memilih bertanya.

“Uhm…. Nggak, kamu nggak salah denger… Engg… Sama… kalau boleh, aku tahu Alya biasa pulang kantor jam berapa?”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline