Lihat ke Halaman Asli

Bhayu MH

WIrausaha - Pelatih/Pengajar (Trainer) - Konsultan MSDM/ Media/Branding/Marketing - Penulis - Aktivis

Bersyukur Sebelum Tidur

Diperbarui: 17 Juni 2015   13:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1420303660230690359

[caption id="attachment_388170" align="aligncenter" width="400" caption="Bersyukur bersama keluarga sebelum tidur. (Foto: eziaha.com)"][/caption]

Berapa banyak di antara kita yang bersyukur sebelum tidur? Bukan berdo'a lho, walau tentunya tujuan kita tetap sama yaitu berterima kasih kepada Tuhan. Berdo'a seringkali hafalan, sehingga terasa seperti mantra saja yang dirapalkan. Saya sendiri beragama Islam, tetapi karena kerap berinteraksi dengan rekan beragama lain dan melihat adegan film-film Hollywood, malah saya terinspirasi oleh mereka. Inspirasi ini adalah mengucapkan syukur dalam bahasa sendiri -dalam hal ini bahasa Indonesia- dan secara deskriptif menyebutkan apa yang kita syukuri. Agama Nasrani kerap melakukan hal ini dalam dua hal yang secara umum saya lihat di keseharian, saat sebelum tidur dan sebelum makan. Malah ada tradisi mengucapkan syukur bersama di keluarga.

Sebenarnya ini sangat sederhana, tetapi bagi saya yang Islam dengan do'a berbahasa Arab yang memang dihafal sejak kecil, mengucapkan syukur dalam bahasa sendiri memang terasa lebih bermakna. Saya sendiri mempraktekkan dua hal itu. Karena syukur dalam do'a berlafal Arab memiliki nilai pahala sunnah. Sementara syukur dalam bahasa Indonesia lebih kepada penyadaran diri dan memberikan penyegaran kepada jiwa.

Ilustrasi yang saya pakai dalam tulisan ini adalah cara berdo'a yang khas Kristiani. Tetapi sebenarnya tidak salah memodifikasinya. Tidak ada larangan berdo'a di samping tempat tidur sebelum tidur dalam agama Islam. Yang penting adalah isinya.

Saya sendiri agak membedakan syukur dengan do'a. Karena dalam Islam, do'a ada tata cara dan adabnya. Syukur itu lebih seperti mengingat kembali apa yang terjadi hari ini dan berkat apa yang telah kita terima dari Tuhan. Berterima kasih atas segala rahmat, berkat dan nikmat.

Tidak perlu panjang, ingatlah apa yang terjadi dari bangun tidur hingga tidur lagi. Lewatkan yang rutin sehingga terasa biasa-biasa saja. Tetapi ingatlah 'keajaiban' dan kejadian istimewa yang terjadi hari ini. Bahkan yang terasa remeh-temeh sekali pun. Hal itu karena tidak ada yang terjadi pada diri kita tanpa sepengetahuan Tuhan.

Sekedar contoh, misalnya kita melafalkan syukur sebagai berikut:

"Tuhan aku bersyukur bisa makan bubur tadi pagi. Dan berangkat pagi hari tanpa terlambat sampai di tempat tujuan. Seluruh rencana hari ini terlaksana dengan baik. Terima kasih Tuhan. Terima kasih juga tadi kami engkau mudahkan mendapatkan tempat parkir di mall yang penuh. Dan juga bisa mendapatkan tiket bioskop walau waktunya mepet. Dan akhirnya kembali ke rumah dengan selamat. Syukur dan terima kasih Tuhan, atas segala berkat, rahmat, dan nikmat yang Engkau anugerahkan kepadaku dan keluarga hari ini. Amin."


Mari, kita biasakan mengucapkan syukur sebelum tidur. Tidak hanya bagi diri sendiri, tetapi juga mengajak seluruh anggota keluarga. Tindakan ini niscaya akan memberikan pengaruh positif bagi hidup kita.

* Penulis adalah LifeCoach

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline