Peningkatan mutu guru tidak bisa terlepas dari aspek kesejahteraan. Di samping mutu ajar yang harus selalu dibangun untuk membuat proses belajar mengajar kondusif para guru juga merupakan jembatan anak untuk meraih masa depan. Dengan demikian sudah sepatutnya pemerintah mengapresiasi guru dengan berbagai kebijakan. Salah satunya aspek kesejahteraan. Namun seringkali aspek ini pun berjalan tidak lancar sesuai dengan instruksi sehingga membuat sebagian guru resah. Itulah sedikit keluhan tentang guru di Kota Bekasi yang berkesempatan menyampaikan langsung kepada Walikota Bekasi, Dr. H. Rahmat Effendi (RE) atau yang akrab disapa “Bang Pepen” dalam acara seminar workshop “Gurunya Manusia: Menjadikan Semua Anak Istimewa dan Semua Anak Juara” yang juga mendatangi pakar multiple intelligences Munif Chatib di Islamic Center Kota Bekasi 27 Mei 2012.
Ada yang menarik di dalam acara seminar workshop kali ini, dimana saat walikota menyampaikan materi dan info tentang beberapa kebijakan pemerintah terhadap peningkatan mutu guru diantaranya program tunjangan pemerintah untuk guru bahwa memang terkadang terlambat, salah seorang guru salah satu SD negeri di Kota Bekasi berkata Tufung (tunjangan fungsional) yang telat. Dengan seketika walikota meminta sang guru tersebut maju ke depan podium untuk menyampaikan langsung. “jarang-jarang kan bisa ketemu dan ngomong langsung di depan walikota”, ucap walikota yang merupakan putera daerah asli Bekasi ini.
[caption id="attachment_184727" align="aligncenter" width="481" caption="Guru-guru menyampaikan keulhan dan harapannya langsung kepada walikota Bekasi"]
[/caption]
Dua orang guru masing-masing guru SD Negeri dan SD Swasta di Bekasi Utara Kota Bekasi yang menjadi peserta seminar workshop berkesempatan berbicara langsung dihadapan Walikota Bekasi. Kesempatan tersebut diberikan langsung oleh walikota yang menjadi keynote speaker pada acara yang diselenggarakan oleh Ikatan Guru Indonesia (IGI) Bekasi dalam rangka Hari Pendidikan Nasional 2012 tersebut.
Saat menyampaikan materinya walikota menanyakan sejumlah hambatan dari program pemerintah yang belum berjalan dengan lancar. Pertama, guru SDN Kaliabang Tengah VII dipersilahkan maju ke hadapan podium untuk menyampaikan keluhannya kepada walikota. Ibu guru tersebut mengeluhkan tentang tufung (tunjangan fungsional) yang belum cair selama 4 bulan pada tahun 2011 dan di 2012 juga ada yang belum cair. Mendengar keluhan tersebut walikota langsung menunjuk Sekdis (Sekertaris Dinas) Pendidikan Kota Bekasi yang mewakili kepala dinas saat itu untuk menindak lanjuti hal tersebut. “Jangan membiarkan guru menjadi resah karena haknya tertunda”, ucap walikota yang baru saja dilantik 3 Mei 2012 lalu.
[caption id="attachment_184729" align="aligncenter" width="640" caption="menyambut kedatangan walikota"]
[/caption]
Setelah diberikan info dari sekdis bahwa ketertundaan tersebut disebabkan karena pemprov Jawa Barat belum mentransfer ke kas daerah, selanjutnya walikota juga menanyakan kepada guru-guru swasta tentang harapan para guru dan apakah yang diberikan oleh pemkot sudah cukup. Guru kedua yang berkesempatan dipersilahkan maju dan menyampaikan harapannya dari SDIT Mentari Indonesia mengatakan bahwa untuk ukuran cukup memang relatif, dan jadi guru itu bukannya banyak tapi cukup. Ketika ditanyakan apa harapannya kepada pemerintah, guru tersebut menyampaikan apresiasinya kepada walikota sebatas kesanggupan pemerintah saja. Namun kalau ditanya apakah mau ditambah, ya syukur alhamdulillah kalau bisa ditambah.
[caption id="attachment_184731" align="aligncenter" width="640" caption="dewan pakar IGI Bekasi, Yudhistira ANM Massardi menyerahkan cindera mata kepada walikota"]
[/caption]
Sebagian para guru yang hadir mengamini apa yang disampaikan kepada walikota agar peningkatan mutu guru sejalan dengan peningkatan kesejahteraan guru tanpa adanya hambatan dan kendala. Usai memberikan materi dan diserahkan cindera mata dari panitia, walikota pun langsung pamit karena harus menghadiri acara lainnya. Saat diwawancara oleh wartawan dan didampingi oleh saya selaku sekertaris panitia walikota menyampaikan apresiasinya terhadap masukan dari guru-guru karena bagaimanapun juga pemerintah berkewajiban meningkatkan mutu guru sebagaimana visi Bekasi Cerdas dan pesan beliau juga agar para guru senantiasa semangat dalam menjalankan profesinya dengan baik. Selamat menjadi Gurunya Manusia...
Gurunya Manusia dalam gambar:
[caption id="attachment_184732" align="aligncenter" width="640" caption="bersama pak Iswoyo (trainer tim Gurunya Manusia) yang enerjik dan interaktif"]
[/caption] [caption id="attachment_184734" align="aligncenter" width="640" caption="Omjay usai memoderatori seminar "Gurunya Manusia" bersama pak Munif Chatib"]
[/caption] [caption id="attachment_184736" align="aligncenter" width="640" caption="antusias peserta untuk berinteraksi"]
[/caption] [caption id="attachment_184738" align="aligncenter" width="640" caption="pak walikota pun ikut merasakan atmosfir keceriaan para guru yang dibakar semangat oleh pak Munif"]
[/caption] [caption id="attachment_184741" align="aligncenter" width="640" caption="Omjay dan pak Munif; klop memandu seminar"]
[/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H