Lihat ke Halaman Asli

Bhayu Sulistiawan

Guru SMPI Mentari Indonesia - Bekasi

Seberapa Berkarakterkah Anda Menjadi Guru?

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para Narasumber Seminar Pendidikan Karakter

[caption id="" align="alignleft" width="360" caption="Para Narasumber Seminar Pendidikan Karakter"] [/caption]

Jika kita melihat ada peserta didik yang cukup antusias kepada gurunya, hormat dan simpati dengan pendidik maka itu dikarenakan guru tersebut mempunyai karakter yang baik, begitulah menurut pak Dedi Dwitagama (trainer character building). Sebelum kita mendidik karakter kepada peserta didik kita lebih dulu jadilah guru yang berkarakter. Pendidikan karakter merupakan proses panjang yang harus ditanamkan kepada peserta didik. Terlebih di tengah arus transformasi karakter negatif yang disemai di berbagai lini, dari mulai pendidikan sampai pejabat dewan (wakil rakyat).

Pada seminar pendidikan karakter dengan tema “Pengembangan Pendidikan Karakter Melalui Proses Pembelajaran” yang diselenggarakan oleh Mentari Indonesia Event Organizer para narasumber menyampaikan urgensi pendidikan karakter dan dimulai dengan pembentukan karakter pendidik. Acara seminar ini bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Penerbit Yudhistira, Dakta 107 FM, Radar Bekasi, dan Penebit Swadaya Mandiri.

Narasumber pertama seorang trainer character building yang juga kepala sekolah SMKN 29 Jakarta, Drs. Dedi Dwitagama, MM, M.Sc, menyampaikan materinya dengan menyuguhkan di awal kalimatnya beberapa manfaat dari karakter yang dimiliki oleh seseorang. Pak Dedi melanjutkannya dengan menyampaikan 10 Tanda Kehancuran Bangsa yang dikutip dari Lickona. Educating for Character: How our school can teach respect& responsibility.New York Bantam Books, 1992:12-22. Kesepuluh tanda tersebut adalah:

1.Peningkatan kekerasan remaja

2.Budaya ketidak jujuran

3.Fanatik terhadap kelompok

4.Rasa hormat terhadap guru dan orang tua rendah

5.Moral baik dan buruk tidak jelas

6.Penggunaan bahasa memburuk

7.Perilaku merusak diri: narkoba, alcohol, sex, dll.

8.Tanggung jawab individu dan warga Negara rendah

9.Etos kerja minim dan saling curiga

10.Kurang peduli sesama

Di sesi selanjutnya yang diisi oleh Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Kabid Dikdas) Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Dr. H. Inayatullah, M.Pd, menyampaikan latar belakang tersusunnya konsep pendidikan karakter, tujuan hingga tataran praksis pedoman pelaksanaannya. Menurut pak Kabid yang meraih gelar doktor dari UPI Bandung tersebut sejatinya pendidikan karakter dalam Islam sudah dijalankan oleh Nabi Muhammad SAW sejak dulu dan sudah terdapat titah di dalam Al-Qur’an, hanya saja pemerintah baru membuat formulanya secara legal formal.

Selain menyampaikan pointer penting dari pendidikan karakter beliau juga mempunyai kewajiban untuk mensosialisasikan pedoman pelaksanaan pendidikan karakter. Untuk itu diharapkan para peserta yang hadir bisa meneruskan sosialisasi tersebut sehingga seluruh Bekasi pada khususnya dan Indonesia pada umumnya akan mempunyai karakter yang kuat dari segi lembaga pendidikannya maupun pendidik dan peserta didiknya.

simak di trainerkita Salam Guru Berkarakter

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline