Lihat ke Halaman Asli

Ratu Adil untuk Masyarakat Indonesia

Diperbarui: 10 Februari 2024   11:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Secara tidak sadar, rakyat Indonesia hampir selalu mengharapkan hadirnya sang ratu adil untuk Indonesia. Sisoo yang bisa memberikan keadilan bagi masyarakat Indonesia yang sudah ratusan tahun merasakan pahitnya penderitaan akibat ketidakadilan. Kebutuhan sosok ratu adil ini diperkuat dengan cerita cerita rakyat mengenai akan hadirnya sosok ratu adil baik melalui ramalan, mitos, atau legenda rakyat.

Kepercayaan akan hadirnya sosok ratu adil ini memberikan peluang besar bagi tokoh-tokoh politik. Keuntungan itu adalah apabila dirinya bisa memoles dan mempercantik citra dirinya, maka dia bisa memenangkan hati masyarakat untuk menjadikannya sosok pemimpin politik. Sosok yang berada di puncak kekuasaan masyarakat. Masyarakat akan mempercayainya sebagai pemimpin tidak hanya berdasarkan kemampuannya akan tetapi karena ada kepercayaan akan cerita rakyat, legenda dan mitos mitos yang ikut dibelakang sang tokoh.

Bernard Dahm, mengatakan bahwa Soekarno adalah salah satu tokoh yang berhasil menghipnotis masyarakat untuk menjadikan dirinya sosok ratu adil yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Soekarno bahkan dipandang sebagai raja jawa dan Indonesia bagi sebagian orang, bahkan lebih dari itu, ia adalah dewa, ia belum mati dan bersembunyi di suatu tempat saat ini. Ia akan keluar kembali ketika kondisi sudah sangat genting.

Hal yang sama berlaku untuk pangeran Diponegoro. Mengapa sang pangeran bisa menarik hati masyarakat mengajak masyarakat untuk turut serta berjihad fisabilillah melawan sang tirani Belanda salah satunya adalah karena masyarakat memandangnya sebagai tokoh ratu adil. Masyarakat melihat sang pangeran bisa membebaskan masyarakat dari kejahatan Belanda. Mereka rela mengorbankan jiwa dan raga untuk dipersembahkan kepada jihad fisabilillah yang dipimpin oleh ratu adil yang ditunggu tunggu sela ini.

Cokroaminoto dipandang sebagai raja jawa tanpa mahkota. Masyarakat berbondong-bondong menjadi anggota Sarekat Islam berkat kepemimpinan sang pemimpin. Masyarakat bahkan memandang ia adalah pembaharu dan ratu adil yang ditunggu-tunggu. Banyak barisan masyarakat yang menjadi pengikut setia sang raja jawa tanpa mahkota. Sang ratu adil yang diharapkan bisa memimpin perubahan besar bagi Indonesia.

Tak terkecuali di zaman modern seperti sekarang yaitu ketika masa kepemimpinan bapak Joko Widodo. Ketika awal kampanye untuk DKI Jakarta dan untuk mendapatkan kursi kepemimpinan presiden di Indonesia. Banyak sekali yang beranggapan bahwa Joko Widodo adalah ratu adil yang ditunggu-tunggu bagi Indonesia. Ia bisa memberikan keadilan dan kesejahteraan bagi Indonesia. Berbagai citra dan kampanye dilakukan untuk membuktikan bahwa dialah sang ratu adil dan raja yang akan memimpin rakyat Indonesia menuju masa pencerahan. Berbagai ciri ciri sang ratu adil dipersamakan dengan Joko Widodo. Hasilnya adalah banyak yang mempercayainya. Bahkan membuat bapak Jokowi seperti Dewa. Tidak ada kesalahan dan membelanya mati-matian dengan segenap tpah darah. Rela baku hantam dengan sesama rakyat demi sang sosok ratu adil bagi dirinya. Ia adalah pemimpin sejati yang bisa melepaskan Indonesia dari kegelapan menuju masa yang terang benderang.

Secara psikologis dan antropologi, masyarakat Indonesia hanya membutuhkan sosok pemimpin. Pemimpin yang benar benar bisa membimbing mereka. Sebagaimana umat yahudi yang selalu diutus nabi nabi untuk mengubah keadaan mereka. Sebagaimana bangsa arab yang bisa berubah berkat kepemimpinan nabi, sebagaimana kerajaan kerajaan masa lalu yang bisa berubah berkat kepemimpinan pembaharu dari raja raja revolusionernya. Lalu, sebagaimana umat Islam yang menantikan kehadiran sosok imam mahdi. Manusia Indonesia memiliki cerita bahwa keadaan hanya bisa dirubah apabila pemimpinnya bisa merubah keadaan maka masyarakat pun akan ikut berubah.

Ratu adil adalah harapan sekaligus ironi bahwa sekeras apapun masyarakat berusaha untuk bisa melawan ketidakadilan ia akan kalah. Berapa banyak perlawanan yang dilakukan oleh rakyat kecil terhadap keadilan dari masa ke masa? Cukup banyak. Baik dalam hal kecil maupun hal besar. Wong cilik selalu kalah dan dikalahkan. Segala-galanya direnggut hingga tidak ada daya upaya lagi untuk melawan. Maka ketika itu terjadi, mereka hanya bisa berharap pada satu hal yaitu hadirnya sang ratu adil. Itulah mengapa legenda ratu adil masih mengakar kuat di Indonesia dan dimana-mana. Ia adalah harapan bagi rakyat yang sudah hampir bahkan sering dibuat putus asa untuk melakukan perubahan dan perlawanan terhadap segala bentuk penindasan dan kezaliman. Siapa kah sosok ratu adil selanjutnya yang bisa jadi harapan untuk Indonesia?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline