Lihat ke Halaman Asli

Anak Punk dan Jalanan ketika Mereka Hijrah dan Bernuansa Kebaikan

Diperbarui: 11 September 2023   13:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Gerakan hijrah anak-anak punk dan jalanan

Anak punk dan jalanan identik dan di prasangkakan dengan kekerasan,premanisme,tato, kejahatan, tidak terurus,jauh dari nilai-nilai agama dan prasangka-prasangka lainya. Hal ini terkait dengan banyaknya jumlah angka kriminal yang terjadi di jalanan. Anak punk bila hadir di tengah masyarakat maka seakan-akan seperti menghadirkan ketakutan,kecemasan dan rasa was-was. Takut di rampok, takut di lecehkan, takut di bunuh dan kekhawatiran lainya. Hal ini seakan terjadi dimana-mana dan telah menjadi cap tersendiri bagi anak-anak punk dan jalanan. 

Namun apa jadinya bila anak-anak punk ini hijrah atau ditengah kesibukannya berusaha untuk belajar mengenai ketuhanan dan nilai-nilai yang di turunkan olehNya ? di tengah hidup di Jakarta yang keras mereka menyimpan kerinduan kepada Tuhan dan ingin Ia melirik kepada mereka. Hijrah adalah sebuah konsep perpindahan yang dilakukan dari tempat yang lama ke tempat yang baru. Namun, ketika anak-anak punk dan jalanan ini melakukan hijrah ? mereka melalukan hijrah atau mengislamkan ruh islam mereka, dari yang tidak peduli kepada lebih peduli kepada agama yang mereka anut sejak lahir. 

Disini terjadi tetap mempertahankan gaya anak punk dan jalanan disertai nilai-nilai agama yang mulai di pegang erat dan dijalankan secara berlanjut. Hijrah, bagi mereka adalah perpindahan tujuan hidup dari yang semula melakukan hal-hal yang banyak dilarang oleh agama menjadi mulai untuk menjauhi. 

Namun,gaya anak punk dan kehidupan jalanan tetap dijalani hanya dengan nuansa hijrah dan agama. Bagi mereka anak punk dan jalanan yang identik dengan konotasi buruk tidak menghalangi mereka untuk berhijrah dan belajar agama yang konotasinya berlawanan dengan punk dan jalanan. Semua orang berhak hijrah dan belajar agama selama tujuannya baik dan menjadikan diri dan lingkungan lebih baik. Seperti hijrah yang mereka lakukan yang membawa kebaikan bagi diri dan lingkungan terutama jalanan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline