Lihat ke Halaman Asli

Apakah Kita Pemimpin yang Dipercaya ?

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

If leaders are careless about basic things—telling the truth, respecting moral codes, proper professional conduct—who can believe them on other issues? ~ James L Hayes

Indonesia baru saja kehilangan seorang pemimpin panutan di dunia bisnis. William Soerjadjaja meninggal di usia 88 tahun pada tanggal 2 April 2010. Pendiri Astra International, yaitu perusahaan yang menaungi 300 perusahaan, itu dikenal memegang standar etika bisnis yang tinggi, sangat peduli pada pengembangan sumber daya manusia, dan berjiwa sosial. Sebagai pemimpin, ia sangat dipercaya karena karakter, kemampuan, serta rekam jejaknya sangat istimewa. Kepergiaannya meninggalkan duka yang dalam bagi orang-orang yang pernah merasakan kepemimpinan dan bimbingannya.

Di lain pihak, kita sering membaca berita para pemimpin yang bahkan tidak dapat melakukan hal-hal yang paling sederhana sekalipun, seperti menyampaikan hal yang sebenarnya, atau menghargai nilai-nilai moral dan berperilaku profesional. Siapa yang akan percaya pada pemimpin yang seperti ini?

Dalam bukunya yang berjudul The Speed of Trust, Stephen M.R. Covey menyampaikan bahwa ketika orang tidak percaya, maka segala hal akan berjalan lambat karena perlu pemeriksaan, pengecekan, diyakinkan berkali-kali, sehingga bukan saja perkerjaan berjalan lambat tetapi biayanya pun menjadi tinggi. Sebaliknya bila orang percaya, maka semuanya akan berjalan lebih lancar dan cepat, serta biaya pun dapat dihemat.

Ini dicontohkan dalam salah satu cerita mengenai Jim, seorang penjual donat dan kopi di jalanan di New York City. Selama waktu sarapan dan makan siang, tokonya selalu dipenuhi antrian orang yang ingin membeli donat dan kopinya. Meskipun hal ini pertanda bagus, tetapi Jim juga melihat bahwa banyak orang merasa bosan mengantri, lalu pergi begitu saja dan tidak jadi membeli. Jim sadar, bahwa karena dia harus melayani semua pelanggan, dia menjadi penghambat terbesar bagi dirinya sendiri untuk menjual lebih banyak donat.

Jim kemudian memutuskan untuk menaruh satu keranjang yang berisi uang pecahan kecil untuk kembalian. Dia mempercayakan pelanggannya untuk membayar dan mengambil sendiri kembaliannya di dalam keranjang itu, tanpa perlu harus melalui Jim.

Alih-alih uangnya dicuri, Jim malah menemukan bahwa banyak pelanggan justru memberi tip dalam jumlah besar. Ini juga mempercepat antrian orang yang akan membeli donatnya, sehingga dia bisa menjual lebih banyak donat. Jim menemukan bahwa pelanggannya senang merasa dipercaya. Tidakkah demikian juga dengan rekan kerja, bawahan, dan atasan kita?

Pemimpin yang Dipercaya

Tugas pertama seorang pemimpin adalah membangun rasa percaya. Ada dua faktor yang mempengaruhi rasa percaya masyarakat terhadap pemimpinnya: karakter dan kompetensi. Karakter mencakup integritas dan niat baik. Sementara kompetensi mencakup kemampuan, ketrampilan, kinerja, dan rekam jejak. Ketika seorang pemimpin mempunyai semuanya—integritas, niat baik, kemampuan, kinerja, dan rekam jejak—maka ia akan dipercaya oleh orang-orang yang dipimpinnya.

Pemimpin juga harus mempercayai timnya—bukan percaya buta tanpa ekspektasi dan akuntabilitas, melainkan percaya yang cerdas, yaitu dengan ekspektasi yang jelas dan sistem akuntabilitas yang dibangun terintegrasi ke dalam sistem organisasi. Pemimpin terbaik umumya memimpin dengan kecenderungan untuk mempercayai timnya.

Pemimpin yang baik sadar bahwa suasana saling percaya harus dibangun dan akan berpengaruh besar pada setiap hubungan, setiap komunikasi, setiap proyek, dan setiap kerja sama bisnis. Ketika saling percaya hadir, maka segalanya akan berjalan lebih cepat dan biaya pun akan lebih murah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline