Lihat ke Halaman Asli

Serba Serbhie

Belajar Menulis

Aksi Nyata 1.4 Penerapan Budaya Positif

Diperbarui: 28 Oktober 2023   21:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diseminasi Budaya Positif

Salam dan Bahagia Bapak Ibu Guru Hebat.

Berlandaskan pada pemikiran Ki HaJar Dewantara, mendidik tidak hanya memberikan materi saja kepada siswa, tetapi mendidik adalah memanusiakan manusia sesuai kodratnya. Memberi kemerdekaan kepada peserta didik untuk mengembangkan fisik, mental, jasmani maupun rohani. Pendidikan bukanlah suatu tuntutan agar peserta didik menjadi pintar, tetapi pendidikan merupakan tuntunan bagi peserta didik untuk menjadi manusia yang baik berjiwa pancasila, mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya di lingkungannya. Ki Hajar Dewantara juga menjelaskan bahwa dasar dari pendidikan anak erat kaitannya dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Pendidikan hendaknya mampu memfasilitasi anak untuk berkembang sesuai zamannya tanpa harus kehilangan akar budaya yang ada di  daerahnya. 

Pecapaian karakter jiwa pancasila pada peserta didik dapat dilaksanakan dengan pelaksanaan budaya postif di lingkungan sekolah. pada dasarnya setiap warga sekolah sudah memiliki nila-nilai positif sebagai nilai luhur manusia. Tetapi peran keluarga dan lingkungan masyarakat turut berperan penting dalam pembentukan nilai karakter pada anak. Maka, sekolah menjadi salah satu tempat yang dapat memberikan contoh pembiasaan-pembiasaan baik sebagai bentuk nyata adanya budaya positif demi menguatkan pondasi karakter siswa.

Budaya positif di sekolah merupakan pembentukan karakter bagi peserta didik yang nantinya bisa menjadi pembiasaan-pembiasaan positif bagi peserta didik. Contoh : senyum, salam, sapa, gotong royong, sehingga tercipta kolaborasi yang baik antar warga sekolah,adanya rasa peduli satu sama lain, toleransi terhadap sesama, dsb. 

Menciptakan budaya positif di lingkungan sekolah juga merupakan wujud dukungan terhadap Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (Permendikbudristek PPKSP). 

Berdasarkan hal tersebut di ataslah saya melakukan pengimbasan atau diseminasi mengenai pemahamaman budaya postif dan keyakinan kelas secara bersama-sama. Kegiatan pengimbasan ini sangat penting dilakukan untuk menumbuhkan budaya positif di kelas dan sekolah . Melalui Kegiatan ini nantinya diharapkan dapat mewujudkan nilai-nilai kebajikan sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila yaitu Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia, Mandiri, Bernalar Kritis, Berkebinekaan Global, Bergotong Royong, dan Kreatif. 

Selain itu juga, melalui budaya postitif ini juga saya ingin menumbuhkan motivasi siswa secara instrinsik dalam melakukan kebajikan dan membuat mereka selalu meyakini kebajikan tersebut. Harapan ini sesuai dengan pendapat dari Diane Gossen (1998) bahwa dengan mengaitkan nilai-nilai kebajikan yang diyakini seseorang maka motivasi intrinsiknya akan terbangun, sehingga dapat menggerakkan motivasi dari dalam untuk dapat mencapai tujuan mulia yang diinginkan. 

Adapun tujuan dari pelaksanaan Diseminasi ini adalah:

1. Meningkatkan rasa percaya diri, kebahagiaan, dan kesehatan mental murid. 

2. Mendorong murid untuk berpartisipasi aktif, berinisiatif, dan berkolaborasi dalam proses belajar. 

3. Membangun hubungan yang harmonis antara murid, guru, orang tua, dan masyarakat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline