Lihat ke Halaman Asli

Beti Sari Dewi

Ayo Kembangkan Potensi Diri

Tingkatkan Pendapatan UMKM Terdampak Covid-19 dengan Inovasi Pemasaran oleh KKN UNEJ

Diperbarui: 21 September 2021   13:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Permasalahan-permasalahan sosial maupun ekonomi kerap  bermunculan di tengah masyarakat Indonesia semenjak adanya kasus Corona Virus Disease (Covid-19), terlebih lagi di daerah dengan penyebaran tingkat tinggi. Dengan adanya pandemi COVID-19 ini pemerintah Indonesia mengeluarkan beberapa kebijakan untuk memmutus rantai penyebaran seperti himbauan Physical/Social Distancing dan kebijakan pemberlakukan PPKM. Univesitas Jember melakukan KKN dengan model baru yakni dengan tema "KKN Back To Village" yang dilakukan secara mandiri di daerah kampung halaman yang pastinya tidak terlepas dari kebijakan pemeintah mengenai pembatasan sosial dan menerapkan protokol kesehatan. KKN model baru ang dilakukan oleh Universitas Jember ini merupakan bentuk kepedulian Universitas Jember terhadap permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat sekitar mahasiswa terutama di saat masa pandemi COVID-19 seperti ini.

            Saya melaksanakan KKN Back To Village Universitas Jember di Dusun Kajarejo Desa Kawangrejo Kecamatan Mumbulsari Jl.Soekarnohatta no.45. Masyarakat di lokasi KKN saya sebagian besar merupakan penduduk asli Jember dan sebagian besar ibu-ibu di Dusun Kajarejo memiliki pekerjaan seperti bekerja sebagai buruh tani, buruh gudang, dan usaha kecil-kecilan seperti usaha penjualan pakaian, usaha penjualan perawatan kulit, usaha makanan, usaha air galon dan lain-lain, upaya itu dilakukan agar mendapatkan pemasukan tamabhan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari terutama di masa pandemi COVID-19. Semua Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pasti juga merasakan dampak akibat adanya pandemi corona tersebut dan yang paling merasakan akibatnya adalah usaha makanan dana minuman yang dominan konsumen nya adalah anak sekolah. Dengan kebijakan sekolah dilakukan dari rumah masing-masing, hal tersebut tentunya sangat berpengaruh terhadap pendapatan pelaku usaha yang lokasinya berada di sekitar sekolah. Melihat permasalahan tersebut pelaku usaha makanan dan minuman harus bertindak cepat menyikapi dan merubah strategi baru dalam penjualannya untuk tetap bertahan ditengah pandemi ini.

(Sumber : dok.Beti Sari Dewi) (Gambar 1. Ibu Siti Rofi'ah sasaran KKN penulis)

Dengan adanya permasalahan tersebut saya ingin membantu salah satu ibu rumah tangga yang telah berstatus janda yakni Ibu Siti Rofi'ah di Dusun Kajarejo Desa Kawangrejo yang memiliki usaha mikro kecil di bidang anekan makanan dan minuman ringanpenjualan secara offline mengalami penurunan volume penjualan hingga 50%. 

Dengan adanya program KKN Universitas Jember ini saya membantu mengkatkan penjualan maupun pendapatan penjualan, memperluas pangsa pasar dan membantu mengatur keuangan usaha dengan baik dan benar. Program KKN ini akan dilakukan selama 30 hari dengan perencanaan program kerja yang diharapkan dapat membantu UMKM yang terdampak covid-19 ini. Membantu dengan cara-cara merubah strategi cara jitu penjualan melihat trend dunia bisnis makanan yang sedang booming saat ini dan bersaing merencanakan adanya Inovasi penjulana salah satunya dengan pembuatan video makanan yang menarik, diharapkan dengan melakukan cara-cara baru untuk penjualan dalam dunia bisnis makanan yang tidak kalah enak dengan pelaku usaha yang lain. 

Selama ini penjualan dilakukan secara offline di dekat sekolah POS Paud Kemuning 69 dan pendapatan yang diperoleh dominan dari anak-anak yang sekolah di Pos Paud Kemuning 69 tersebut. Program Kerja yang akan saya lakukan yang pertama Yaitu melakukan pelatihan pembukuan sederhana dan pembelajaran macam-macam video promosi dengan melihat contoh video promosi aneka makanan dan merencanakan inovasi mandiri. Lalu yang Kedua mempersiapkan spot foto video aneka camilan dan pembuatan video serta membiasakan sasaran melakukan pencatatan pembukuan sederhana yang telah diberikan pelatihan. Dan Terakhir melakukan pengujian dari pendampingan lalu dilakukan evaluasi dan kesimpulan. (Beti Sari Dewi/180810102083/KKN31/Jember/drg. Rendra Chriestedy Prasetya, M.DSc)

Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline