Lihat ke Halaman Asli

Beti.MC

Menulislah Selayaknya Bertutur, Mengalirlah Energi Kebaikan

Ekspresi Rajut sebagai Mood Booster

Diperbarui: 1 Mei 2021   18:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Dokumentasi Pribadi

Hobi, salah satu pertanyaan yang biasa dimasukkan sebagai pelengkap identitas. Dulu, aku hanya menuliskan membaca sebagai hobi atau sekedar mengisi jalan-jalan supaya kolom hobi tidak kosong.

Sekarang aku bisa dengan mantap menuliskan, merajut sebagai salah satu kesukaanku. Ekspresi lewat rajutan, itu aku banget!

Merajut menjadi bagian dalam keseharianku. Sebelum pandemi, benang dan hakpen adalah teman ngojek, istilahku untuk tugas antar jemput anak.

Selama menunggu jam pulang sekolah, aku melanjutkan merangkai benang untuk mengisi waktu. Rajutan pertama yang kusukai sampai sekarang adalah model Granny Square, inilah model yang aku pelajari dari YouTube dan sampai sekarang masih jadi pilihan untuk membuat aneka sarung bantal. 

Hanya mengandalkan model ini saja, sudah banyak sarung bantal yang jadi dan hasilnya tetap unik. Aku merasa, semua warna menarik untuk dicoba dan dipadupadan. Tak ada warna yang jelek, semua bagus saat rajutan itu selesai. Suer deh, semua menampilkan warna yang cantik. Keasyikan merajut ini menjadikan hadiah-hadiah Natal tak lagi perlu membeli, cukup sediakan waktu untuk membuat aneka pouch, taplak, syal, sarung bantal dan lain-lain. Seru deh mempersiapkan aneka rajutan untuk kado-kado para ponakan. 

20190924-103519-608d35a78ede48405c025c83.jpg

Berawal dari mencoba kegiatan baru, merajut jadi bagian hari-hariku untuk melatih kesabaran, melatih berproses setiap kali membuat karya. Keinginan untuk melihat karya harus disiasati dengan mengalokasikan waktu dan kegiatan. Pernah suatu waktu, aku sedang mengerjakan sebuah projek kantor, tetapi gelora merajut begitu kuat karena ingin sekali melihat hasil akhir. Akupun menghitung  waktu karena pekerjaan tak mungkin ditinggal untuk mengejar hobi. Walhasil, antara jari-jari dan mata harus siap bekerja sama, selesai rajut langsung menggarap pekerjaan kantor. Kejadian itu ternyata berulang. Saat mengerjakan tugas kantor terasa berat dan hilang mood, biasanya aku meluangkan waktu untuk menengok gulungan benang barang sejenak. Inilah hobi yang meredakan kebosanan dan memacu semangat untuk bekerja (lagi). 

Foto: Dokumentasi Pribadi

Ekspresi merajut itu dapat dilihat dari warna yang kupilih. Saat awal pandemi, rajutan taplak bernuansa merah seperti virus Corona. Saat kupajang di wall media sosial, aku menuliskan ini taplak ambyar.....bersamaan dengan wafatnya penyanyi yang bikin hati ambyar itu. 

Saat hati bermelow ria, benang-benang nuansa kalem pun keluar dan menghiasi rangkaian benang. Ekspresi sesungguhnya dari merajut itu adalah menghilangkan kegalauan, kesepian, kerinduan dan ketidakpercayaan diri. 

Yang terakhir itu penting banget, melawan rasa ketidakpercayaan bahwa kita bisa belajar hal baru dan menyenangi melakukannya sebagai bagian dari pilihan.

Jadi, bisa kita berekspresi dari hobi? Bisa banget, lakukanlah, senangilah hobimu, siapa tahu makin berkembang pilihan hobimu. Aku menyukai rajut sebagai ekspresiku dan penyemangatku. 

Beti.MC

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline