Produksi kecap di Indonesia semakin berkembang pesat, terutama di daerah Malang, Jawa Timur. Salah satu produsen kecap lokal yang terus berinovasi adalah CV. Jawa Sehati Mulia (JSM), yang dikenal dengan produk kecap Tugu Jawa. Namun, di tengah meningkatnya permintaan pasar, perusahaan ini menghadapi tantangan dalam mengelola persediaan bahan baku utama, yaitu kedelai.
Tantangan dalam Produksi Kecap
Sebagai produsen yang melayani wilayah Malang hingga luar pulau Jawa, CV. JSM harus memastikan stok kedelai selalu tersedia agar proses produksi tidak terganggu. Sayangnya, perusahaan belum menggunakan sistem pengendalian persediaan yang mempertimbangkan fluktuasi permintaan. Akibatnya, sering kali terjadi kekurangan bahan baku yang menyebabkan biaya tambahan yang tidak terduga.
Metode EOQ Probabilistik: Solusi Hemat Biaya
Untuk mengatasi masalah tersebut, tim peneliti dari Universitas Brawijaya melakukan studi di CV. JSM. Mereka menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) probabilistik, sebuah pendekatan yang mempertimbangkan permintaan pasar dan waktu tunggu yang berubah-ubah.
Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa dengan menerapkan metode EOQ probabilistik, CV. JSM bisa memesan kedelai dalam jumlah yang lebih optimal, yaitu sekitar 31,58 kg per pesanan. Dengan cara ini, perusahaan hanya perlu melakukan 11 kali pemesanan dalam setahun, lebih sedikit dibandingkan sistem sebelumnya yang membutuhkan 12 kali pemesanan.
Hemat Hingga 76% Biaya Persediaan
Yang paling mengejutkan, penerapan metode EOQ probabilistik mampu memangkas biaya persediaan hingga 76,73% per tahun. Sebelumnya, CV. JSM harus mengeluarkan sekitar Rp 634.442 per tahun untuk persediaan, namun dengan metode baru ini, biayanya bisa ditekan menjadi hanya Rp 147.578,77 per tahun. Selain itu, titik pemesanan kembali ditetapkan pada 2,40 kg, dengan persediaan pengaman sebesar 1,72 kg, yang memastikan perusahaan tidak kehabisan stok bahan baku.
Kesimpulan
Dengan penerapan metode EOQ probabilistik, CV. JSM tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan bahan baku kecap secara efisien, tetapi juga menghemat biaya yang cukup signifikan. Ini menjadi bukti bahwa inovasi dalam manajemen persediaan bisa membawa dampak besar pada kelangsungan dan kesuksesan bisnis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H