Ketika aku meniti detik detik hidupku kau datang dengan tebaran pesonamu merebah jiwaku ditengah indahnya kebahagiaan kau menancapkan sekuntum harapan dikedalaman kalbuku
Dan menumbuhkan benih cinta didasar hatiku
membuatku mengulurkan sayap suciku menanti sambut uluran sayap cintamu
menutup mataku dari segalanya dan membuka hatiku untuk hangat damai cintamu
anganku mengembara menanti batasmu membuatku bersenandung menunggu jawab dari jiwa indahmu
kuberlari kemana kau pergi namun semua tak kunjung membuatku berpaling
matamu yang bening tak jua sadar akan kehadiranku betapa kau tak meragakan dalam hati suciku yang mendambakan perhatian dan rasa sayangmu
sayap sayap hatimu tak kunjung terulur untukku dan sampai ketika kulelah dengan semuanya sampai ketika sayap sayap suci telah kukepakkan untukmu patah sebelum mencapai nirwana hingga kutersungkur ketika kebahagiaan telah pergi bersamamu
lidahku telah keluh menantimu jiwaku membeku dan anganku pudar seiring dengan waktu dan kau tak jua merasakannya bahwa
sesungguh aku begitu menyayangimu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H