Lihat ke Halaman Asli

Kontribusi Analisis Eksistensial Terhadap Praktik Psikologi

Diperbarui: 17 Juni 2015   22:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kontribusi Analisis Eksistensial terhadap Praktik Psikologi

Analisis eksistensial memiliki kontribusi yang penting terhadap praktik psikologi. Mengapa demikian? Saya akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut dengan mengurai satu persatu kata kunci yang ada pada pertanyaan tersebut.

Kata kunci yang pertama adalah Psikologi itu sendiri. Ada banyak ahli yang mengemukakan pendapat tentang pengertian psikologi, diantaranya:


  1. Pengertian Psikologi menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 13 (1990), Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang baik yang dapat dilihat  secara langsung maupun yang tidak dapat dilihat secara langsung.
  2. Pengertian Psikologi menurut Dakir (1993), psikologi membahas tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya.
  3. Pengertian Psikologi menurut Muhibbin Syah (2001), psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk , berjalan dan lain sebgainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.
  4. Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan lingkungannya. Tingkah laku tersebut berupa tingkah laku yang tampak maupun tidak tampak, tingkah laku yang disadari maupun yang tidak disadari.

Kata kunci kedua adalah Analisis Eksistensial. Analisis eksistensial adalah suatu metoda atau pendekatan yang digunakan untuk mengungkap eksistensi individu secara utuh dan menyeluruh. Definisi tersebut dikemukakan oleh psikiater kelahiran swiss, bernama Ludwing Binswanger (1881-1966). Menurut Binswanger (dalam may, 1961), analisis eksistensial merupakan kajian psikologis untuk mengungkap eksistensi manusia pada taraf empiris. Hasil dari kajaian ini sangat bermanfaat bukan hanya untuk memahami gejala eksistensi manusia secara mendalam(fungsi teoretis), tetapi juga untuk praktik terapis yang dilakukan oleh psikiater dan psikolog klinis terhadap pasien-pasien yang mengalami gangguan patologis (fungsi aplikatif).

Pendapat lain tentang Analisis Eksistensial adalah dari seorang filsuf bernama Martin Heidegger (1889-1976) telah menggunakan analisis eksistensial sebagai metoda atau pendekatan filosofis. Ia menulis buku Time and Being (1927-1960).Namun dalam perkembanganya, analisis eksistensial berkembang menjadi kajian empiris, seperti yang dipraktikan dalam berbagai penelitian dan praktik psikiatris dan psikologis yang dilakukan oleh Ludwig Binswanger, Victor Frankl, Rollo May, Minskowski dll (may, dkk, 1961; valle & king, 1978).

Lalu apa hubungannya ilmu psikologi khususnya dalam praktiknya dengan metode analisis eksistensial?

Metode Analisis Eksistensial seperti yang disebut diatas, secara langsung memberikan jawaban terhadap fenomena-fenomena yang coba dikupas oleh psikologi itu sendiri. Beberapa cabang dari ilmu psikologi telah merasakan dampak dari adanya metode analisis eksistensial terutama psikologi klinis. Teori-teori dalam psikologi klinis banyak dipengaruhi oleh metode analisis eksistensial seperti; teori kepribadian, psikologi konseling dan psikoterapi. Contoh paling dikenal hinggal saat ini adalah teori psikoanalisa oleh Sigmund Freud.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline