Ada sebuah hutan yang sangat menarik untuk dikunjungi, pasalnya di hutan tersebut banyak terdapat pegunungan batu gamping yang menjulang tinggi seperti tower yang berdiri sendiri maupun berkelompok sehingga membentuk gugusan yang terlihat seperti hutan batu, oleh karenanya tempat itu sering disebut sebagai hutan karst. Namun, karena bentuknya yang tinggi seperti gunung, sehingga ada juga yang menyebutnya pegunungan karts.
Memiliki luas area 43.750 hektar Pegunungan Karst terdapat di Leang Leang dan masuk ke dalam wilayah Taman Nasional bantimurung Bulusaraung, Sulawesi Selatan tepatnya di daerah Maros Pangket. Pegunungan yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu ini sudah diakui sebagai pegunungan Karst terbesar ke dua di dunia setelah Guangzhou, China. Gugusan pegunungnan karst ini memiliki luas sekitar 20.000 hektar, wilayah ini juga memiliki gua sebanyak 286 gua dengan lebih dari 30 gua bersejarah.
Terdapat beberapa peninggalan sejarah yang sangat unik di dalam gua bersejarah yang terdapat di wilayah karst. Seperti gerabah, perkakas dari batu, mata panah, cangkang kerang, bahkan terdapat tapak tangan manusia di dinding gua. Selain itu jika dilihat lebih dekat akan ada lukisan lainnya di dinding gua, seperti babi hutan, ikan, manusia dan bentuk tidak jelas lainnya.
Inilah salah satu keindahan natural tanah Indonesia, gugusan batu gamping di tanah Maros menjadi salah satu presentasi alamiah yang bisa menjadi bahan rujukan jika Momopal tertarik menjadi seorang arkeolog. Dimulai dari jejak peninggalan manusia yang hidup ribuan tahun lalu hingga flaura dan fauna yang terdapat di sekitar pegunungan karts.
Apabila anda ingin mengunjungi Pengunungan Karst ini hanya memerlukan waktu sekitar 2 jam dari kota Makassar. Biasanya pelancong yang datang kebetulan lewat dari Makassar menuju Toraja. Jika anda menyempatkan waktu untuk melihat sedikit saja keindahan dari Karst ini, dijamin anda akan terkagum-kagum dengan keindahan bebatuannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H